Jumat 15 Oct 2021 18:14 WIB

Sebanyak 136 Tim Bersaing pada Kontes Robot Nasional

KRI dilaksanakan dalam beberapa tahap.

Rep: My38/My39/ Red: Fernan Rahadi
Suasana gelaran Kontes Robot Indonesia (KRI) 202 di Grha Sabha Pranama (GSP) Universitas Negeri Gadjah Mada (UGM), Jumat (15/10).
Foto: My39
Suasana gelaran Kontes Robot Indonesia (KRI) 202 di Grha Sabha Pranama (GSP) Universitas Negeri Gadjah Mada (UGM), Jumat (15/10).

YOGYAKARTA -- Gelaran Kontes Robot Indonesia (KRI) 2021 resmi dibuka Kamis (14/10) di Grha Sabha Pranama (GSP) Universitas Negeri Gadjah Mada (UGM). Sebanyak 136 tim robot dari 59 perguruan di Indonesia bersiap mengikuti kontes KRI 2021 yang diselenggarakan secara daring oleh tim peserta di kampus masing-masing.

Wakil Ketua 1 panitia pelaksana KRI 2021, Suherman, mengatakan awalnya terdapat 278 tim yang berpartisipasi. "Namun kemudian terseleksi menjadi 136 tim dari 59 universitas,"  tutur Suherman, Jumat (15/10).

Suherman menambahkan, KRI dilaksanakan dalam beberapa tahap yang dimulai dari KRI tingkat wilayah I dan II yang telah dilaksanakan secara berseri pada 22 September-1 Oktober 2021. Setelah melakukan tahapan penyisihan tingkat wilayah, tim robot Indonesia kembali melakukan persaingan di kancah nasional.

"Tim robot pemenang di tingkat wilayah akan kembali berkompetisi ditingkat nasional. Total ada 136 tim yang akan bertanding di KRI Nasional. Wilayah Yogya sendiri terdapat empat perguruan yang akan bertanding di KRI Nasional," tuturnya.

Gelaran Kontes Robot Indonesia mempertandingkan enam divisi lomba. Divisi lomba tersebut adalah Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI), Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI), Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid.

Suherman menjelaskan perguruan di wilayah Yogyakarta yang masuk ke tahap nasioanal di antaranya UGM, UNY, UAD dan UMY. Tim robot dari UGM sendiri memenangkan tiga lomba di tingkat wilayah. Divisi yang dimenangkan yakni Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI), dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSBI). 

Dalam tahap KRI Nasional 2021 ini, tim robot UGM telah melakukan evaluasi serta peningkatan pada robot yang dilombakan sehingga mereka optimis memenangkan juara

dari ketiga divisi, Tim robot UGM telah melakukan evaluasi sehingga dapat meningkatkan keunggulan dimulai dari keseimbangan pada robot Humanoid. Mereka juga meningkatkan daya tangkap gambar pada robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid.

"Dari kompetisi sebelumnya, terdapat masalah keseimbangan dan citranya, sehingga kami mengolah dan mengoptimalkan robot Humanoid agar dapat berjalan stabil," ujarnya.

Pengumuman pemenang dari ajang bergengsi tahunan ini akan dilaksanakan Sabtu (16/10) malam. Hasil penjurian nantinya akan dipilih beberapa tim dari setiap divisi untuk kembali berlaga di babak final. 

Meskipun demikian,  divisi Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI) tidak mengikuti penjurian pada babak penyisihan hari ini. Pasalnya, KRAI secara definitif telah mendapatkan pemenangnya di akhir September lalu untuk dikirim dalam kontes Robocon Cina awal Oktober lalu. 

Tak hanya dari UGM, 10 juri dari seluruh divisi yang ditunjuk dalam proses penilaian KRI Nasional ini berasal dari berbagai universitas. Masing-masing divisi pun mempunyai passing grade yang berbeda untuk sistem penilaian.

Di samping itu, proses pelaksanaan penjurian lima divisi dalam KRI ini hanya dibagi ke dalam empat but. Sebab, terdapat beberapa divisi yang bisa dilaksanakan secara serial dalam satu but saja. Setiap but dilengkapi dengan mahasiswa yang bertugas sebagai pengamat serta membantu juri dalam mengawasi adanya pelanggaran dari peserta. "Divisi RSTI dan KRTMI dijadikan satu but untuk menghemat biaya juga," kata Suherman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement