Ahad 17 Oct 2021 11:07 WIB

Puluhah Ribu Muslim Banglades Akibat Penghinaan Alquran

Unjuk rasa terkait dengan foto hina Muslim di media sosial

Muslim Bangladesh bergandengan berunjuk rasa protes penghinaan Alquran. Prostes ini  kini memasuk hari kedua, yakni di17 Oktober 2010.
Foto: abcnews.com
Muslim Bangladesh bergandengan berunjuk rasa protes penghinaan Alquran. Prostes ini kini memasuk hari kedua, yakni di17 Oktober 2010.

IHRAM.CO.ID, DHAKA -- Puluhan ribu Muslim Bangladesh turun ke jalan di Ibukota Dhaka. Unjuk rasa hari kedua ini digelar di tengah gelombang kekerasan terhadap warga Hindu yang terjadi setelah sebuah foto yang dianggap menghina Muslim tersebar di media sosial. 

Sekitar 10 ribu pengunjuk rasa yang sebagian membawa spanduk partai politik Islam Bangladesh turun ke jalan di depan masjid di Dhaka. Satu hari sebelumnya unjuk rasa yang di lokasi berakhir dengan bentrokan antara demonstran dengan polisi. 

Dalam unjuk rasa itu para pengunjuk rasa berteriak 'jatuhkan musuh-musuh Islam' dan 'gantung pelakunya'. Foto tersebut memperlihatkan Al-quran di kaki patung di kuil Hindu di timur distrik Cumilla. 

Foto tersebut memicu unjuk rasa dan peristiwa vandalisme di kuil-kuil Hindu di seluruh Bangladesh. 

"Kami meminta pemerintah menangkap mereka yang mencemarkan Al-quran dengan meletakkannya di kaki patung di Cumilla," kata presiden Gerakan Islam Bangladesh Mosaddek Billah Al Madani. Ahad (17/10). 

Ia menambahkan pengunjuk rasa menuntut 'hukuman mati' bagi yang bertanggung jawab atas foto tersebut. Di lokasi yang berbeda sekitar 1.000 umat Hindu Bangladesh juga menggelar unjuk rasa. 

Mereka memprotes pengrusakan kuil dan pembunuhan dua umat Hindu di distrik lain. Di mana sejumlah kuil dirusak oleh sekelompok orang. Polisi mengatakan setidaknya dua orang warga Hindu tewas dibunuh dalam penyerangan Jumat (15/10) lalu.

Ketegangan komunal meningkat saat minoritas Hindu merayakan festival keagamaan terbesar mereka Durga Puja. Sekitar 9 persen dari 160 juta populasi Bangladesh beragama Hindu.   

sumber : Lintar Satria/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement