Rabu 20 Oct 2021 22:20 WIB

Gerabah Sitiwinangun Tetap Lestari

Hingga kini, keterampilan pembuatan gerabah di Desa Sitiwinangun tetap lestari.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agung Sasongko
Sukari (70), pengrajin gerabah di Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, sedang membuat produk cobek pecel lele.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Sukari (70), pengrajin gerabah di Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, sedang membuat produk cobek pecel lele.

IHRAM.CO.ID,  CIREBON -- Sentra pembuatan gerabah di Kabupaten Cirebon terletak di Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang. Karenanya, gerabah tersebut lebih dikenal dengan nama ‘gerabah Sitiwinangun’. Asal-usul nama Sitiwinangun pun tak lepas dari aktivitas penduduk setempat yang membuat kerajinan gerabah sejak abad ke-15.

Keterampilan pembuatan gerabah yang dimiliki warga di Desa Sitiwinangun itu awalnya diajarkan oleh tokoh penyebar agama Islam bernama Syekh Dinureja. Hingga kini, keterampilan pembuatan gerabah itu tetap lestari, diturunkan dari generasi ke generasi.

Baca Juga

Seperti yang dialami Yuwati (42). Pengrajin gerabah itu menguasai keterampilan membuat kerajinan gerabah dari orang tuanya. Selanjutnya, dia pun menurunkan keterampilan itu pada anak-anaknya.

Sejak kecil sampai sekarang, Yuwati masih tetap setia menjadi pengrajin gerabah. Setiap hari, dia membuat berbagai produk gerabah di depan rumahnya sendiri. Dari usahanya itu, dia bisa menyokong ekonomi keluarganya.

‘’Dalam sehari, saya biasanya membuat 25 - 50 buah (produk gerabah),’’ terang Yuwati.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement