Jumat 22 Oct 2021 16:17 WIB

Gus Rozin Dorong Transformasi Digital Santri

Transformasi digital di dunia pesantren sudah tidak bisa dibendung lagi

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah santri mengikuti apel dan doa memperingati Hari Santri Nasional
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Sejumlah santri mengikuti apel dan doa memperingati Hari Santri Nasional

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Rabithah Maahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI-PBNU), Abdul Ghofar Rozin, menggarisbawahi pentingnya transformasi digital santri di pesantren untuk masa depan. Hal ini ia sampaikan dalam momentum Peringatan Hari Santri Nasionanl 2021.

"Hal yang paling akhir ini perlu kita garis bawahi, revolusi teknologi, karena saya kira transformasi digital di dunia pesantren terutama dan di Indonesia dan dunia sudah tidak bisa kita bendung lagi,” kata pria yang akrab disapa Gus Rozin, dalam keterangan yang diterima Republika, Jumat (22/10).

Pesan tersebut ia sampaikan saat membuka acara Webinar Internasional hari kedua yang bertajuk Santri Membangun Negeri: Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya, dan Revolusi Teknologi ini, Kamis (21/10).

Gus Rozin juga mengatakan khusus di pesantren, yang harus mengawal transformasi digital tersebut adalah para santri itu sendiri, mengingat pesantren memiliki karakteristik tersendiri.

“Lebih baik lagi kalau transformasi digital ini dikawal oleh orang-orang yang mengenal karakteristik dan kultur pesantren. Sehingga, yang selama ini ditakutkan dari teknologi yaitu tercerabutnya agar budaya dan tradisi pesantren itu bisa dihindarkan semaksimal mungkin,” lanjutnya.

Karakteristik santri merupakan suatu hal yang istimewa, karena di masa depan yang menjadi pemenang adalah orang-orang yang punyai karakter kuat, dan santri mempunyai karakter yang kuat.

Ia pun menyebut karakteristik santri tidak boleh hilang begitu saja. Karakteristik dan tradisi santri harus terus terkawal dimanapun dia berada, sehingga potensi untuk menjadi pemenang peradaban ini lebih besar lagi.

Webinar Internasional ini dihadiri pula oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim, Sidrotun NaimDirector of Partnership & Academic Development IPMI Business School and Research Afiliate Harvard Kennedy School, M. Rodlin Billah Ketua Dewan Syuriah PCI NU Jerman The Karlsruhe Institute of Technology, dan Novi Basuki Alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo Sun Yat-Sen University.

Gus Rozin mengucapkan terima kasih kepada para pemateri webinar internasional yang memberikan makna baru pada peringatan Hari Santri Nasional 2021 yang ketujuh ini. Para profesor yang hadir disebut memberikan motivasi, memberikan insight, memberikan perspektif, serta makna yang baru terhadap Hari Santri kali ini.

Selain itu, Gus Rozin juga menegaskan komitmen RMI-PBNU untuk terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) para santri agar lebih baik di masa depan.

“RMI selalu berusaha setiap tahun, selalu memperingati Hari Santri, harus ada milestone (target) yang dicapai. Kami sangat perhatian terhadap pembangunan SDM para santri ke depan dengan diaspora yang tiada henti, semakin banyak ruang-ruang profesi maupun ruang-ruang bidang studi yang bisa dimiliki oleh para santri,” kata dia.

Sebelumnya, hari pertama kegiatan ini dimeriahkan oleh kehadiran Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, Ahmad Sholahuddin Kafrawi Hobart and William Smith Colleges New York, Dosen Kajian Islam dan Asia ANU Colleges Canberra Eva Fachrunnisa, ARektor Sekolah Tinggi Al-Anwar Rembang Abdul Ghofur Maimoen, dan Monash University Australia Nadirsyah Husein.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement