Selasa 26 Oct 2021 05:10 WIB

Komunitas Keagamaan Bersatu dalam Penanganan Iklim

Kristen dan Muslim Bersatu Melawan Ketidakadilan Iklim

Rep: Dessy Susilawati/ Red: Muhammad Hafil
Komunitas Keagamaan Bersatu dalam Penanganan Iklim. Foto:   Tanggap iklim adalah satu hal yang penting dalam perlindungan dan budidaya hortikultura termasuk kunci keberhasilan pelaksanaan Kampung Hortikultura yang menjadi program strategis prioritas Kementerian Pertanian dengan luasan 5 - 10 hektar yang berupa akumulasi parsial lahan dalam satu wilayah desa
Foto: istimewa
Komunitas Keagamaan Bersatu dalam Penanganan Iklim. Foto: Tanggap iklim adalah satu hal yang penting dalam perlindungan dan budidaya hortikultura termasuk kunci keberhasilan pelaksanaan Kampung Hortikultura yang menjadi program strategis prioritas Kementerian Pertanian dengan luasan 5 - 10 hektar yang berupa akumulasi parsial lahan dalam satu wilayah desa

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Sebagai bagian dari protes global terhadap ketidakadilan iklim di Nigeria, Asosiasi Kristen Nigeria dan Masyarakat Islam Nigeria telah meminta pemerintah dan lembaga lain untuk segera bertindak dalam menangani darurat iklim di Nigeria.

Hal ini dinyatakan pada jalan-jalan dan forum yang diselenggarakan di bawah bendera Faith for Climate Justice oleh Green Faith. Acara yang merupakan tindak lanjut dari doa dan renungan berlangsung damai karena kelompok itu dengan ribut menyampaikan tuntutan mereka di luar kantor gubernur Negara Bagian Lagos, Babajide Sanwo-Olu.

Baca Juga

Dilansir dari laman The National Online, peserta membunyikan alarm dengan menabuh genderang, melambaikan tangan dan menggelar doa. Para peserta memajang plakat dengan berbagai tulisan antara lain Tuhan menciptakan bumi, jangan biarkan keserakahanmu menghancurkannya, Polusi adalah musuh kehidupan yang sehat, merangkul daur ulang untuk masyarakat yang lebih baik, Iman untuk keadilan iklim.

Pendiri LUFASI Park, Mr Desmond Majokodunmi menyayangkan bahwa Nigeria sebagai negara membabi buta mengikuti negara maju lainnya, dengan menggunakan energi yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, dan sebagai hasilnya, berkontribusi menggembleng atmosfer yang telah membuat iklim mengubah bencana yang mengancam.

"Demi kasih Tuhan, tetangga kita, semua komunitas rentan di sekitar kita, kami menyerukan kepada pemerintah untuk bersolidaritas dengan tuntutan global untuk pendanaan iklim dari negara-negara kaya ke negara-negara dari Afrika. Berikan tekanan pada pemerintah federal Nigeria untuk mengintensifkan pembersihan Ogoniland dan menghentikan pembakaran gas seperti yang dinyatakan dalam NDC.”

Di pihaknya, Pendeta Penanggung Jawab Paroki Sungai Kehidupan, Gereja Kristen Tebus, Pastor Iyiola Olayori, mengatakan bahwa tidak ada agama atau tradisi yang mengatakan bahwa kita harus menghancurkan planet ini. “Ya, inilah yang dilakukan atau diizinkan oleh pemerintah, lembaga keuangan, dan perusahaan besar. Secara moral tidak bisa dimaafkan.”

Pemrakarsa Iman Hijau, Muhammad Almoroof mengatakan bahwa agama akar rumput tidak akan lagi menerima retorika samar-samar oleh politisi, pemimpin keuangan, industri atau bahkan pemimpin agama kita. Kami tidak akan berhenti sampai politisi kami mendukung seruan untuk melindungi rakyat dan planet kami. Sekarang saatnya beraksi.

Aksi di Lagos adalah bagian dari rangkaian acara global yang diselenggarakan oleh Green Faith International Network, aliansi multi-agama global organisasi keagamaan akar rumput di Afrika, Amerika, Asia dan Eropa. Lebih dari 480 aksi terjadi di 43 negara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement