REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melalui Incubator Center (IC UBSI) dan BSI Entrepreneur Center (BEC) telah menyelenggarakan seminar entrepreneurship hari ke-8 secara online melalui Zoom dan streaming Youtube. Mengusung tema ‘Wiramuda Kreatif, Indonesia Bangkit’, kegiatan itu digelar pada Jumat (22/10) pukul 13.00-16.00 WIB.
Fuad Nur Hasan, selaku ketua IC UBSI dan Kepala Bagian BEC menyampaikan, tujuan dari seminar itu untuk merubah pola pikir mahasiswa dari pekerja menjadi pengusaha.
“Adanya acara ini untuk memotivasi mahasiswa untuk memulai usaha sejak dini. Mereka akan dikasih tips-tips dari pelaku bisnis dalam menghadapi permasalahan dunia usaha, serta dapat memberikan pengetahuan tentang cara membidik peluang bisnis,” ungkap Fuad dalam rilis yang diterima, Senin (25/10).
Kali ini, pembicara seminar yang hadir adalah Giovanni Umboh seorang CO-Founder & CTO BIZHARE. Ia memberikan materi tentang ‘Membangun Bisnis Startup Digital’ dan menjelaskan pengertian startup secara terminologi yang berarti adalah perusahaan yang berada di dalam tahap awal bisnis.
“Startup sendiri, sekarang sudah menjadi sebuah culture. Zaman dulu kita diarahkan oleh orang tua, kalau bekerja harus di lembaga pemerintahan atau perusahaan besar yang sudah stabil, sekarang kebiasaannya sudah berubah, dari yang tadinya maunya aman-aman saja kerja di corporate, sekarang malah banyak anak-anak muda yang maunya kerja di startup atau membangun startup sendiri,” jelas Gio.
Ia juga memberikan tips dalam membangun startup, yang menurutnya mempunyai 3 value penting yakni innovation, technology, dan distruptive. Ketiga value ini harus berjalan diatas problem. “Saya akan beri contoh, case nya misalnya BIZHARE. Nah, saya dengan teman-teman saya di tahun 2017 membangun BIZHARE pada saat itu kita memikirkan satu ide. Ide yang di dalamnya harus mengandung innovation dibalut dengan technology karena gak mungkin zaman sekarang, kita tidak pakai teknologi dan sifatnya disruptive. Artinya kalaupun belum ada izin atau otoritas yang mengatur itu biasa saja, tidak apa-apa, kita bisa jalankan itu sambil kita berusaha untuk bagaimana kita mendapatkan solusinya dan tentunya harus dibangun diatas problem dan problemnya harus besar,” ujar Gio.
Menurut Giovanni, startup must include innovation, technology, disruptive, dan berjalan di atas problem. Startup harus dimulai dengan MENGAPA, rencanakan, lalu eksekusi potongan-potongan rencana kecil. Harus mencari ide yang in-line dengan perkembangan industri. Memulai urutan eksekusi dari business, technology, dan organization dan terakhir harus KONSISTEN,” imbuhnya.
“Yang terpenting bukanlah menghitung besar yang akan kita dapatkan di akhir, tetapi seberapa besar keikhlasan memulai apapun yang bisa kita lakukan diawal,” tutup Giovanni.
Sementara itu, Fuad, ketua IC UBSI menyebut, melalui IC UBSI, kampus Universitas BSI menyiapkan mahasiswanya, untuk agar siap terjun di dunia startup. Ide dan kesiapan mahasiswa menjadi syarat awal terjun di dunia startup. “Sebelum itu, kami mencoba untuk melatih dan memberikan kesiapan bagi mahasiswa, untuk terjun di dunia startup,” ujar Fuad.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
