Rabu 27 Oct 2021 14:43 WIB

Polisi: Ada Tanda Kekerasan di Bagian Tubuh Gilang Endi

Beberapa pukulan di bagian kepala itu diduga sebagai penyebab kematian Gilang Endi.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Sebelas Maret (UNS), Ahmad Yunus (tengah) bersama Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto (kiri), saat jumpa pers terkait kejadian meninggalnya mahasiswa saat mengikuti Diklatsar Menwa, di kantor pusat UNS, Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/10).
Foto: Republika/binti sholikah
Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Sebelas Maret (UNS), Ahmad Yunus (tengah) bersama Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto (kiri), saat jumpa pers terkait kejadian meninggalnya mahasiswa saat mengikuti Diklatsar Menwa, di kantor pusat UNS, Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Polisi menemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh Gilang Endi (23 tahun), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, yang tewas saat mengikuti Pelatihan Dasar Resimen Mahasiswa (LatsarMenwa) pada 24 Oktober 2021.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Iwbal Alqudusy mengatakan, temuan tersebut didasarkan atas hasil autopsi terhadap korban yang dilakukan langsung oleh Kabiddokkes Kombes Polisi Summy Hastry.

Menurut dia, tanda kekerasan tersebut berupa bekas pukulan di bagian kepala. Beberapa pukulan di bagian kepala itu, lanjut dia, diduga sebagai penyebab kematian. "Hasil resmi autopsi akan disampaikan dalam waktu dekat ini," katanya.

Menurut dia, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam dugaan tindak kekerasan yang menewaskan mahasiswa UNS tersebut. Meski demikian, kata dia, sejumlah saksi telah dimintai keterangan, termasuk pihak universitas.

Kasus kematian anggota Menwa UNS Surakarta itu, lanjut dia, saat ini diambil alih penanganannya oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement