Ahad 31 Oct 2021 09:03 WIB

Serangan Mortir Houthi, 4 Anak Meninggal 2 Luka

Serangan itu adalah yang terbaru dari serangkaian serangan mematikan oleh Houthi

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Christiyaningsih
Kelompok pemberontak Houthi Yaman. mpat anak meninggal dan dua lainnya terluka saat mortir Houthi menghantam permukiman di Kota Taiz, Yaman Selatan.
Foto: AP
Kelompok pemberontak Houthi Yaman. mpat anak meninggal dan dua lainnya terluka saat mortir Houthi menghantam permukiman di Kota Taiz, Yaman Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, AL-MUKALLA -- Empat anak meninggal dan dua lainnya terluka saat mortir Houthi menghantam permukiman di Kota Taiz, Yaman Selatan. Keenam anak, yang berasal dari keluarga yang sama, sedang bermain di depan rumah mereka ketika peluru itu meledak.

Penembakan itu adalah yang terbaru dari serangkaian serangan mematikan oleh Houthi di daerah permukiman di Taiz yang telah menewaskan puluhan warga sipil. Serangan itu terjadi ketika otoritas lokal di provinsi tengah Marib mengumumkan jumlah korban tewas dari serangan rudal Houthi di rumah seorang pemimpin suku di distrik Juba Marib telah meningkat menjadi 13 warga sipil. Mayat tujuh warga sipil tak dikenal telah dievakuasi dari puing-puing rumah.

Baca Juga

Pemimpin suku Abdul Latif Al-Qibli Namran, yang selamat dari serangan itu, bersumpah untuk melawan serangan Houthi di provinsi Marib. "Kami akan berjuang selama kami bernafas sampai kemenangan tercapai," katanya.

Perdana Menteri Yaman Maeen Abdul Malik Saeed, yang menelepon Namran untuk menyampaikan belasungkawa, mengutuk keras serangan Houthi. "Saya bersumpah untuk membuat milisi Houthi membayar harga untuk kejahatan terhadap warga sipil dan pengungsi,” kata Perdana Menteri yang dikutip Arab News, Ahad (31/10).

Juba memiliki konsentrasi besar orang-orang terlantar yang melarikan diri dari pertempuran atau penindasan Houthi. Ketika pertempuran antara pasukan pemerintah dan Houthi meningkat di distrik itu, organisasi bantuan lokal dan pejabat memperingatkan krisis kemanusiaan besar. Kondisi itu terjadi karena sejumlah besar keluarga terjebak dengan bantuan kemanusiaan yang terbatas.

Pejabat lokal mengatakan Houthi telah mengintensifkan serangan rudal dan mortir di daerah yang dikuasai pemerintah di Juba untuk membuka jalan bagi pasukan darat mereka untuk maju. Secara terpisah, utusan khusus AS untuk Yaman, Timothy Lenderking, pada Sabtu menuduh Houthi menghalangi upaya perdamaian untuk mengakhiri perang dan memicu krisis kemanusiaan.

“Eskalasi Houthi di Marib bukan hanya hambatan bagi perdamaian. Itu memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah di ambang,” kata Lenderking saat membahas krisis kemanusiaan di Yaman dengan LSM, menurut Biro Urusan Timur Dekat Departemen Luar Negeri AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement