Selasa 09 Nov 2021 17:32 WIB

Sektor Pariwisata Kota Batu Terdampak Bencana Banjir Bandang

Kunjungan wisatawan ke Kota Batu turun hingga 50 persen.

Petugas memindahkan paket sembako bantuan PT. RMI-Mitrphol Group di Posko Utama Penanganan Banjir Bandang di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (9/11/2021). Bantuan sembako tersebut diharapkan dapat bermanfaat dan meringankan beban masyarakat serta korban yang terdampak dari bencana alam banjir bandang di wilayah Kota Batu.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Petugas memindahkan paket sembako bantuan PT. RMI-Mitrphol Group di Posko Utama Penanganan Banjir Bandang di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (9/11/2021). Bantuan sembako tersebut diharapkan dapat bermanfaat dan meringankan beban masyarakat serta korban yang terdampak dari bencana alam banjir bandang di wilayah Kota Batu.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BATU -- Banjir bandang yang melanda wilayah Kota Batu, Jawa Timur pada Kamis (4/11) dilaporkan memberikan dampak terhadap sektor pariwisata di wilayah tersebut. Kunjungan wisatawan turun hingga 50 persen.

Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta Kota Batu Sujud Hariadi di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (9/11) mengatakan bahwa, pihaknya menyampaikan rasa simpati kepada warga Kota Batu terdampak banjir bandang dan menyebabkan tujuh orang meninggal dunia tersebut.

Baca Juga

"Kami menyampaikan rasa simpati kepada saudara kami yang terdampak. Untuk pariwisata, ada penurunan cukup tajam, kurang lebih 50 persen dibanding minggu sebelumnya," kata Sujud.

Sujud menjelaskan, pada Sabtu (6/11) usai terjadi bencana banjir bandang, jumlah kunjungan wisatawan khususnya di Taman Rekreasi Selecta turun menjadi 850 orang. Sementara pada satu Ahad sebelumnya, kunjungan mencapai 2.000 orang. Kemudian pada Ahad (7/11) kunjungan wisatawan tercatat sebanyak 1.500 orang, yang juga mengalami penurunan dibanding minggu sebelumnya di mana kunjungan wisatawan mencapai lebih dari 2.000 orang.

Ia menambahkan, dampak bencana banjir bandang diperkirakan tidak akan terlalu lama khususnya terhadap sektor pariwisata Kota Batu. Diharapkan, pada pekan ketiga dan keempat November 2021, jumlah kunjungan wisatawan sudah bisa kembali seperti sebelum bencana.

"Kami kira dampaknya tidak terlalu lama. Warga akan kembali berwisata lagi," katanya.

Menurutnya, sebelum terjadi bencana banjir bandang di Kota Batu, sektor pariwisata sudah mulai menggeliat usai wilayah tersebut menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2. Ia mengharapkan, penanganan dampak bencana banjir bandang bisa dilakukan secara cepat, dan tidak ada bencana susulan di kemudian hari.

Pihaknya juga telah memiliki prosedur tetap yang jika terjadi kondisi cuaca buruk di tempat wisata. "Diharapkan tidak ada bencana lagi, ini menjadi pelajaran bagi kita semua, semoga tidak terulang lagi. Untuk di tempat wisata, kami memiliki prosedur standard seperti jalur evakuasi dan lainnya," katanya.

Prosedur standar tersebut, lanjutnya, antara lain adalah jika terjadi cuaca ekstrim pada saat banyak wisatawan di Taman Rekreasi Selecta, pihaknya akan melarang wisatawan untuk berteduh di bawah pohon, dan diarahkan ke tempat-tempat yang aman. "Ketika ada hujan deras, kami ada imbauan untuk melarang wisatawan berteduh di pohon. Jadi kami arahkan mereka ke bangunan terdekat, atau ke tempat yang terbuka. Sudah ada prosedurnya," tambahnya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menyatakan setidaknya sebanyak 43 rumah yang ada di sejumlah wilayah di Kota Batu, Jawa Timur, mengalami kerusakan akibat bencana banjir bandang yang terjadi pada Kamis (4/11). Selain itu, 32 rumah lainnya terendam lumpur akibat bencana banjir bandang tersebut. Banjir bandang juga menyebabkan sebanyak 124 keluarga terdampak.

Namun, warga yang terdampak tersebut hingga saat ini mengungsi di rumah keluarga, atau tetangga terdekat. Selain kerusakan rumah, lanjutnya, banjir bandang juga menyebabkan setidaknya 46 kendaraan roda dua dan 11 kendaraan roda empat mengalami kerusakan. Kemudian, hewan ternak mati sebanyak 128 ekor, dan sepuluh kandang dilaporkan rusak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement