Kamis 11 Nov 2021 04:48 WIB

Palestina Cemaskan Upaya Pembongkaran Pemakaman Al-Yousufiya

Pemakaman Al-Yousufiya merupakan situs bersejarah Palestina.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Seorang wanita Palestina terlihat melawan polisi Israel yang mencoba mendorongnya dari batu nisan putranya yang terletak di pemakaman Al-Yusufiye, Yerusalem Timur, Senin (25/10). Alaa Nababta (54 tahun) tiba di kuburan setelah mengetahui rencana polisi Israel untuk menggali kuburan tersebut. Kru kotamadya Israel di Yerusalem dan Otoritas Alam Israel untuk mendirikan taman nasional Yahudi, kembali meruntuhkan bagian dari pemakaman Al-Yusufiye yang terletak dekat Masjid Al-Aqsa.
Foto: Anadolu Agency
Seorang wanita Palestina terlihat melawan polisi Israel yang mencoba mendorongnya dari batu nisan putranya yang terletak di pemakaman Al-Yusufiye, Yerusalem Timur, Senin (25/10). Alaa Nababta (54 tahun) tiba di kuburan setelah mengetahui rencana polisi Israel untuk menggali kuburan tersebut. Kru kotamadya Israel di Yerusalem dan Otoritas Alam Israel untuk mendirikan taman nasional Yahudi, kembali meruntuhkan bagian dari pemakaman Al-Yusufiye yang terletak dekat Masjid Al-Aqsa.

IHRAM.CO.ID, YERUSALEM --  Warga Palestina, Omar Jamal ingat dia berlari cepat untuk menyelamatkan makam kakeknya ketika pasukan pendudukan Israel di Yerusalem mulai menghancurkan Pemakaman Muslim Al-Yousufiya. Jamal khawatir makam kakeknya yang hingga kini tak terjamah akan segera bernasib sama.

"Ketika saya sampai di kuburan, saya tidak percaya apa yang saya lihat di sana. Ada beberapa buldoser di lokasi dan kehadiran keamanan yang ketat. Rencana untuk membangun taman di atas mayat tidak masuk akal," kata Jamal, dilansir dari laman TRT World pada Rabu (10/11).

Baca Juga

Jamal bersama puluhan warga Palestina lainnya, yang kerabatnya dimakamkan di pemakaman yang sama. Mereka juga berunjuk rasa menentang perintah pembongkaran. Beberapa di antaranya, termasuk Jamal, memohon kepada tentara agar buldoser itu diturunkan kembali.

Pasukan Israel merespons dengan memukuli para pengunjuk rasa dan menembakkan granat kejut serta gas air mata ke kerumunan. Segelintir orang ditangkap dan beberapa untuk sementara dilarang mengunjungi pemakaman, termasuk Jamal.

"Ketika saya melihat kuburan dibuldoser, saya bertanya kepada tentara mengapa mereka melakukan ini?  Mereka memukul saya dengan tongkat dan menangkap saya," kata Jamal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement