Rabu 24 Nov 2021 16:30 WIB

Taman Nasional Daud dan Narasi Singkirkan Warga Palestina

Israel memiliki rencana untuk menarik lebih banyak turis dari Uni Emirat Arab.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Bendera Israel
Foto: AP/Oded Balilty
Bendera Israel

IHRAM.CO.ID,  YERUSALEM -- Israel memiliki rencana untuk menarik lebih banyak turis dari Uni Emirat Arab (UEA). Ini sebagai bagian dari dorongan untuk mempererat hubungan Arab-Israel setelah Kesepakatan Abraham menormalkan hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab.

Namun, keputusan terkait rencana perjalanan wisata taman arkeologi di Yerusalem Timur yang dijalankan oleh pemukim Yahudi sayap kanan memicu ketegangan di wilayah tersebut dan menuai kritik dari para ahli Israel dan Palestina.

Baca Juga

Taman Nasional Kota Daud adalah salah satu tempat wisata paling populer sekaligus kontroversial di Israel. Ini populer sebagian karena letaknya di bawah tembok kota tua di mana para pemandu mengatakan Raja Daud memerintah dan di mana peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Yahudi berlangsung.

photo

Permukiman ilegal Israel - (Republika)

Pendukung taman tersebut, berpendapat bahwa belajar tentang sejarah Daud dan Sulaiman, tokoh penting dalam Yudaisme serta Islam, akan menarik bagi pengunjung Muslim. "Ini adalah sejarah, fondasi Yerusalem. Ini sesuatu yang sangat berarti bagi dunia Muslim," kata Arie Parnis, pemandu independen yang pernah bekerja untuk Ir David Foundation, organisasi pemukim sayap kanan yang mengelola taman dan dikenal dengan singkatan Ibrani Elad.

Parnis juga mengatakan bahwa itu adalah tempat paling menarik di Yerusalem. Semuanya dimulai di sana. Nabi dan raja ada di sana. Taman ini ada dalam rencana perjalanan yang disiapkan untuk turis Emirat dan Bahrain yang penuh harapan oleh kementerian pariwisata Israel.

Masalahnya, banyak penduduk lokal dan kritikus mengatakan, taman itu lebih merupakan kendaraan untuk ekspansi pemukim Yahudi ke Yerusalem Timur daripada sejarah yang serius. Hal ini seperti yang disampaikan oleh sejarawan di Universitas Birzeit di Tepi Barat, Nazmi Jubeh.

"Ini adalah situs propaganda untuk memberi tahu para turis sebuah narasi yang kebanyakan arkeolog dan sejarawan Israel tidak percaya. Bukan hanya orang Arab yang akan tertipu di sana, tapi semua orang yang berkunjung. Ini adalah situs dengan narasi yang sangat salah. Mereka menendang pantat sains," kata Jubeh.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement