Senin 29 Nov 2021 19:16 WIB

Puluhan Kasus PTM di Gunungkidul, Masyarakat Diminta Waspada

3T dimasifkan mengingat mobilitas masyarakat saat ini sudah semakin meningkat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Covid 19 (ilustrasi)
Foto: Max Pixel
Covid 19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DIY meminta seluruh lapisan masyarakat untuk waspada terhadap potensi adanya gelombang ketiga Covid-19. Hal ini disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 DIY, Berty Murtiningsih menyusul ditemukannya puluhan kasus dari skrining terhadap pelajar yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Gunungkidul, DIY.

"Perlu dipahami bahwa peningkatan kasus masih bisa terjadi kapan saja, mengingat pandemi ini belum selesai dan masih ditemukan kasus positif, contohnya dari skrining PTM ini," kata Berty kepada Republika melalui pesan tertulis, Senin (29/11).

Berty meminta masyarakat untuk terus melaksanakan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19. Pasalnya, kata Berty, memutus mata rantai penularan Covid-19 hanya dapat dilakukan dengan disiplin menjalankan prokes.

Selain itu, masyarakat yang belum divaksin juga diminta untuk segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan agar mendapatkan vaksin. Meskipun begitu, capaian vaksinasi di DIY sudah di atas 95 persen.

"Mari kita tetap waspada dan melaksanakan protokol kesehatan dengan baik dimanapun kita berada dan pada situasi apapun. Vaksinasi juga penting untuk melindungi kita semuanya," ujar Berty.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan, pihaknya terus mengintensifkan 3T (tracing, testing dan treatment). 3T ini dimasifkan untuk mengantisipasi potensi gelombang ketiga Covid-19 di DIY.

Pembayun menuturkan, 3T dimasifkan mengingat mobilitas masyarakat saat ini sudah semakin meningkat. Termasuk skrining yang juga dimasifkan di sekolah-sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas juga dimasifkan.

"3T tetap kita kuatkan dan lakukan termasuk skrining tidak hanya untuk PTM, tetapi juga menghadapi semakin meningkatnya mobilisasi masyarakat. Tracing khususnya untuk kontak erat yang positif," kata Pembayun kepada Republika, Senin (29//11).

DPRD DIY juga sudah meminta Satgas untuk melakukan persiapan dini terkait potensi adanya gelombang ketiga penyebaran Covid-19 di DIY. Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengatakan, potensi gelombang ketiga ini juga sudah diingatkan oleh para epidemiolog.

"Ancaman munculnya gelombang ketiga Covid-19 di DIY harus diwaspadai, para epidemiolog sudah memperingatkan kita kemungkinan ini, sehingga harus dipersiapkan sejak dini," kata Huda.

Untuk itu, Satgas Covid-19 DIY diminta untuk melakukan persiapan mulai dari shelter, rumah sakit, oksigen dan koordinasi yang baik dengan pihak-pihak terkait. Persiapan sejak dini, katanya, dilakukan agar melonjaknya kasus positif hingga kematian Covid-19 seperti Juni dan Juli 2021 lalu tidak terjadi kembali.

Terlebih menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022, yang mana DIY sudah ramai dikunjungi wisatawan. Sehingga, ada potensi meningkatnya penambahan kasus baru positif Covid-19 di DIY.

Meskipun, saat ini penambahan kasus Covid-19 di DIY dinilai masih terkendali yakni rata-rata di bawah 50 kasus baru per hari. Namun, pada 25 dan 27 November kemarin sempat naik di angka 79 kasus dan 68 kasus baru.

"Kita tidak ingin jatuh korban lagi sebagaimana yang telah lalu, apalagi pekan ini DIY dua kali menduduki ranking pertama penularan di Indonesia," ujar Huda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement