Senin 29 Nov 2021 20:43 WIB

BI Sultra: DPK Perbankan Tumbuh Positif

DPK perbankan tumbuh sebesar 8,41 persen (yoy).

 Logo Bank  Indonesia. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara menyatakan DPK perbankan di sana tumbuh positif.
Foto: Reuters/ Iqro Rinaldi
Logo Bank Indonesia. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara menyatakan DPK perbankan di sana tumbuh positif.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut kinerja dana pihak ketiga (DPK) perbankan di Sultra menunjukkan pertumbuhan yang positif. DPK perbankan tumbuh sebesar 8,41 persen (yoy).

Pelaksana Tugas Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sultra Taufik Ariesta Ardhiawan menjelaskan, dari sisi pangsa, perbankan syariah menyalurkan 5,39 persen dari total kredit perbankan di Sulawesi Tenggara dan 5,17 persen dari total DPK masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Juga

Taufik mengatakan, kolaborasi yang erat antara BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di daerah berhasil menjaga stabilitas sistem keuangan di Sulawesi Tenggara sepanjang 2021. "Hal tersebut antara lain tecermin dari intermediasi, perbankan," kata Taufik di Kendari, Sultra, Senin (29/11).

Ia melanjutkan, perbankan di Sulawesi Tenggara terus mendukung dunia usaha dengan penyaluran kredit yang pada Oktober 2021 mencatatkan pertumbuhan sebesar 16,76 persen (yoy). Taufik menuturkan, akselerasi penyaluran kredit tersebut terus disertai dengan kualitas penyaluran yang sangat baik dimana non performing loan secara gross hanya tercatat sebesar 1,80 persen.

"Secara spesifik bila dilihat dari jenis usahanya, penyaluran kredit ke UMKM tumbuh sebesar 8,24 persen (yoy) dengan non performing loan gross yang tercatat sebesar 3,85 persen," kata dia.

Sementara di sektor sistem pembayaran, Bank Indonesia selalu berkomitmen untuk memastikan sistem pembayaran berjalan aman, efisien, lancar, dan andal. Ke depan, lanjut dia, sebagai bentuk inovasi berkelanjutan, Bank Indonesia akan menghadirkan BI-FAST, sebuah infrastuktur SP ritel yang menjamin transaksi real time dan 24/7.

"Hingga Oktober 2021, total transaksi nontunai melalui SKN-BI dan BI-RTGS tercatat sebesar Rp 16,8 triliun atau meningkat sebesar 15,6 persen (yoy). Hal ini selaras dengan pergeseran preferensi masyarakat untuk transaksi di era digital dan masa pandemi," ungkap Taufik.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement