Ahad 05 Dec 2021 09:02 WIB

Ratusan Personel Polisi Bantu Atasi Dampak Erupsi Semeru

Gatot juga mengungkapkan beberapa perlengkapan yang saat ini dibutuhkan pengungsi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Aliran guguran lava pijar Gunung Semeru dengan jarak luncur kurang lebih 500 meter sampai 800 meter, Sabtu (4/12)
Foto: istimewa/viral watsapp
Aliran guguran lava pijar Gunung Semeru dengan jarak luncur kurang lebih 500 meter sampai 800 meter, Sabtu (4/12)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Polda Jatim telah mengirimkan satuan setingkat kompi (SSK) dari Satbrimob dan satu SSK Samapta Polda Jatim untuk membantu mengatasi dampak erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12). Kepolisian juga menjadikan Kantor Polsek Candipuro sebagai salah satu tempat pengungsian warga yang termpak erupsi tersebut.

"Satu SSK Satbrimob dan 1 SSK Samapta Polda Jatim kami BKO-kan ke Polres Lumajang," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, di Surabaya, Sabtu (4/12).

Gatot pun mengungkapkan titik-titik yang saat ini dijadikan tempat pengungsian warga terdampak erupsi. Di antaranya di pertigaan Jalan Pronojiwo, Desa Supit Urang, Balai Desa Sumber Wuluh, dan Balai Desa Kamarkajang di Candipuro.

Gatot juga mengungkapkan beberapa perlengkapan yang saat ini dibutuhkan pengungsi. Mulai masker hingga makanan siap saji. "Kebutuhan darurat sementara masker, makanan dan minuman siap saji, jas hujan, terpal, dan selimut," ujarnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, pihaknya langsung berkoordinasi terkait kondisi dan situasi situasi terkini warga di sekitar Gunung Semeru, setelah terjadinya erupsi pada Sabtu (4/12). Khofifah menyatakan, saat ini tim Tagana telah bergerak untuk melakukan pengecekan infrastruktur yang terdampak erupsi tersebut.

"Tagana bergerak. Lagi dicek infrastruktur yang dari Malang ke Lumajang. Karena ada info jembatan yang mungkin harus dicek ulang," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement