Senin 06 Dec 2021 16:54 WIB

Relawan Bantul Bantu Korban Terdampak Erupsi Semeru

Para relawan juga akan melakukan penilaian di lokasi terdampak bencana.

Kantor Pemkab Bantul.
Foto: Yusuf Assidiq.
Kantor Pemkab Bantul.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengirimkan delegasi relawan untuk menyalurkan bantuan bagi masyarakat Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat melepas delegasi relawan di Bantul, Senin (6/12) mengatakan, tim yang terdiri atas Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), PMI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan relawan akan melakukan penilaian di lokasi terdampak bencana Semeru.

"Erupsi Gunung Semeru yang sampai pagi tadi saya dengar berita sudah menimbulkan korban 14 orang meninggal dan lainnya belum ditemukan. Atas eskalasi yang kuat ini kita mengambil inisiatif memberangkatkan delegasi relawan yang akan melakukan asesmen," katanya.

Oleh karena itu, Bupati Bantul berpesan agar para delegasi relawan yang dikirim ke lokasi bencana dapat menjalankan tugas kemanusiaan dengan sebaik-baiknya untuk meringankan beban masyarakat Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

 

Menurut Bupati, asesmen bertujuan untuk melihat kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh masyarakat Lumajang yang selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mengirimkan bantuan selanjutnya.

"Saya juga meminta teman-teman relawan agar tidak merepotkan pemerintah dan masyarakat Lumajang, walaupun mereka menawarkan dengan senang hati bisa memberikan sesuatu," ujar dia.

Apalagi, kata bupati, wilayah Bantul sebagai kabupaten rawan bencana saat terkena dampak bencana alam juga mendapatkan berbagai bantuan dari para relawan luar daerah tanpa mengharapkan apapun.

"Kita memiliki pengalaman adanya relawan dari berbagai daerah yang membantu kita dengan ikhlas, karenanya kita harus konsisten membantu dengan tulus ikhlas tanpa mengharapkan apapun," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement