Senin 06 Dec 2021 17:52 WIB

Antisipasi Lonjakan Covid-19, RS UNS Siagakan Ratusan Bed

Bangsal Covid-19 di lantai 5 dan ruang ICU belum dialihkan untuk pasien noncovid.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Virus Covid-19 (ilustrasi). Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyiagakan ratusan tempat tidur pasien di bangsal isolasi dan ICU untuk mengantisipasi adanya gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19
Foto: Pixabay
Virus Covid-19 (ilustrasi). Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyiagakan ratusan tempat tidur pasien di bangsal isolasi dan ICU untuk mengantisipasi adanya gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyiagakan ratusan tempat tidur pasien di bangsal isolasi dan ICU untuk mengantisipasi adanya gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19 pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021. Dalam beberapa pekan terakhir, bangsal isolasi dan ICU Covid-19 di rumah sakit yang berlokasi di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo itu kosong.

Direktur RS UNS, Hartono, mengatakan, bangsal Covid-19 di lantai 5 dan ruang ICU belum dialihkan untuk pasien noncovid. Dengan begitu jika sewaktu-waktu dibutuhkan sudah siap.

Baca Juga

"Jadi pengalaman-pengalaman akhir 2020 dan pertengahan Juli kemarin memberikan banyak pelajaran kepada kami sehingga skenario terburuk harus kami persiapkan sedini mungkin supaya kita tidak kerepotan nanti pada waktu dibutuhkan," kata Hartono kepada wartawan di Markas PMI Solo, Senin (6/12).

Dia menyebutkan, ruang isolasi Covid-19 di RS UNS berkapasitas maksimal 105 tempat tidur pasien. Sedangkan ruang ICU Covid-19 berkapasitas 20 tempat tidur pasien. Selain itu, RS UNS memiliki Rumah Sehat di kompleks rumah sakit yang digunakan untuk karantina pasien Covid-19 tanpa gejala dengan kapasitas 180 tempat tidur.

"Oksigen kami sudah siap. Juga ada tenda. Saat ini alhamdulillah kosong. Satu dua pekan ada satu atau dua pasien tapi sudah jauh berkurang. Harapan kami stabil di angka itu," imbuh Guru Besar Fakultas Kedokteran UNS tersebut.

Dia berharap, prediksi para epidemolog terkait gelombang ketiga Covid-19 meleset. Meski demikian, RS UNS tetap menyiapkan saran prasarana, termasuk mengantisipasi kemunculan varian Omicron. Meskipun laporan resmi varian tersebut belum masuk di Indonesia.

"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada. Meski melandai tapi protokol kesehatan tetap ditaati terutama masker dan jaga jarak karena dari sisi penyebaran lebih cepat Omicron daripada varian Delta," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya