Selasa 07 Dec 2021 13:46 WIB

Korban Meninggal Erupsi Semeru Bertambah Jadi 34 Orang

Sementara masih ada 16 orang hingga saat ini dalam pencarian.

Sejumlah relawan melakukan evakuasi korban yang tertimbun material longsor guguran awan panas Gunung Semeru di Dusun Curah Kobokan, Desa Supitarang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah korban jiwa mencapai 34 orang dan 16 orang masih dalam proses pencarian. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sejumlah relawan melakukan evakuasi korban yang tertimbun material longsor guguran awan panas Gunung Semeru di Dusun Curah Kobokan, Desa Supitarang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah korban jiwa mencapai 34 orang dan 16 orang masih dalam proses pencarian. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Jumlah korban meninggal terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, bertambah menjadi 34 orang hingga Selasa (7/12) siang. "Hingga saat ini jumlah korban meninggal sebanyak 34 orang dan 16 orang masih dalam pencarian," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya I Wayan Suyatna kepada sejumlah wartawan di Posko Lapangan Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Menurutnya ada empat tim evakuasi yang melakukan operasi pencarian terhadap korban terdampak awan panas guguran di beberapa titik yakni di Curah Kobokan, Kampung Renteng, dan lokasi penambangan pasir. "Tim evakuasi paling banyak menemukan jenazah korban di dua lokasi yakni Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, dan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh," tuturnya.

Baca Juga

Ia menjelaskan jenazah korban lebih banyak ditemukan tertimbun material abu vulkanik dan awan panas guguran, namun ada juga yang ditemukan di dalam reruntuhan rumah. "Sejauh ini cuaca cukup cerah dalam melakukan evakuasi korban awan panas guguran Semeru karena kendala tim operasi selama ini yakni faktor cuaca seperti angin kencang dan hujan deras, serta aktivitas Semeru seperti awan panas guguran dan abu vulkanik," tuturnya.

Ia mengatakan aktivitas Gunung Semeru yang masih berpotensi meluncurkan awan panas guguran juga menjadi pertimbangan tim operasi dalam melakukan evakuasi korban. "Kami mengutamakan keselamatan tim evakuasi dalam melakukan pencarian korban. Apabila cuaca buruk maka tim akan mencari tempat yang aman lebih dulu sebelum melanjutkan evakuasi korban," katanya.

Jenazah korban yang ditemukan tim evakuasi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haryoto dan RSUD Bhayangkara Lumajang untuk penanganan selanjutnya.Sementara itu berdasarkan data Basarnas Surabaya, jumlah korban yang mengalami luka berat 26 orang dan luka ringan 82 orang yang sudah menjalani perawatan di Puskesmas dan rumah sakit.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement