Selasa 07 Dec 2021 16:15 WIB

Menyambangi Kawasan Kampung Arab di Pekojan

Pada abad ke-18 Pekojan dikenal sebagai kawasan Kampung Arab.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agung Sasongko
Suasana luar Masjid An Nawier di Pekojan, Jakarta Utara, Selasa (14/5).
Foto: Fakhri Hermansyah
Suasana luar Masjid An Nawier di Pekojan, Jakarta Utara, Selasa (14/5).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pada abad ke-18 Pekojan dikenal sebagai kawasan Kampung Arab. Sebab, banyaknya saudagar Arab yang bermukim di tempat ini. Perjalanan pun dimulai dengan mendatangi Masjid Al- Anshor. Masjid yang terletak di Jalan Pengukiran II, RT 7, RW 4, Pekojan, Jakarta Barat, ini merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Jakarta.

"Masjid ini didirikan sekitar 1648 dengan terdaftarnya masjid ini di arsip Belanda," kata Achmad Sofiyan, salah satu anggota Komunitas Ngopi di Jakarta (Ngojak) yang menjadi pemandu dalam ke giatan tersebut.

Baca Juga

Masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi dan peninggian fondasi bangunan. Namun, bagian asli masjid ini masih dapat dilihat pada sisi barat, fasad, atap, serta balok penyangga bangunan yang terdapat di dalam masjid. Sementara, bangunan tambahan berada di sebelah timur.

Pengurus Masjid Al-Anshor, Iskandar, mengatakan, dahulu tempat berdirinya mas jid ini terdapat area permakaman. "Kini, tersisa tiga makam tua, yang dua pun telah disatukan," ujar Iskandar.

Salah satu makam itu terindikasi merupakan pendiri masjid. Tidak hanya itu, di masjid ini juga terdapat sumur tua di bagian timur laut bangunan bersejarah tersebut. Hingga saat ini, sumur itu masih digunakan oleh jamaah untuk keperluan beribadah.

photo
Jembatan Kambing yang membelah Kali Angke di kawasan Pekojan, Jakarta Utara - (republika.co.id/agung sasongko)

Bangunan masjid ini telah masuk dalam situs cagar budaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 1972. Namun, sayangnya penampakan utuh masjid ini cukup sulit dilihat dari luar. Sebab, bangunan masjid ini telah tertutupi permukiman padat penduduk di sekitarnya.

Setelah menunaikan sholat Ashar, Ngojak beserta rombongan kembali melanjutkan perjalanan. Masjid yang dituju berikutnya adalah Masjid Ar-Raudhah. Letak masjid ini tidak terlalu jauh dari Masjid Al-Anshor. Jaraknya hanya sekitar delapan menit berjalan kaki.

Masjid yang terletak di Jalan Pekojan RT 5 RW 8 ini didirikan seorang saudagar asal Yaman, Bin Shahbuddin, pada 21 April 1887. Di masjid ini terdapat sebuah mata air. Pengurus masjid, Haji Sholihin, mengatakan, mata air ini tidak pernah kering sekalipun pada musim kemarau berkepanjangan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement