Kamis 09 Dec 2021 14:33 WIB

BSI Ungkap Tren Produk Halal Saat Pandemi

Di tengah pandemi, produk makanan dan minuman halal sangat diminati.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Makanan halal (ilustrasi). Makanan dan minuman halal dinilai paling diminati selama pandemi.
Foto: Anadolu Agency
Makanan halal (ilustrasi). Makanan dan minuman halal dinilai paling diminati selama pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Syariah Indonesia Tbk mengungkapkan kunci perkembangan ekonomi syariah di Indonesia maupun di dunia. Hal ini terlihat dari beberapa produk, salah satunya makanan dan minuman halal (halal food and beverage) yang diminati masyarakat.

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengatakan, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia tidak perlu diragukan. Hal ini karena Indonesia memiliki populasi penduduk Muslim terbesar di dunia.

Baca Juga

"Di tengah pandemi, tren untuk produk halal terutama makanan dan minuman halal juga sangat diminati. Karena masyarakat menilai dengan proses sertifikasi halal, makanan halal memang lebih higienis dibandingkan dengan yang tidak disertifikasi. Ini merupakan satu peluang buat kita yang ada di Indonesia,” ujar Hery saat webinar Perkembangan Industri Halal dan Peran Perbankan Syariah, Kamis (9/12).

Menurut Hery, seluruh pihak yang terlibat di dalam ekosistem ekonomi dan keuangan syariah perlu bersinergi satu sama lain. Adapun sinergi yang paling mudah yakni antara sektor keuangan syariah dengan sektor riil syariah atau industri halal.

"Kondisi yang terjadi saat ini merupakan kurang terkoneksinya antara sektor keuangan syariah tersebut dengan industri halal," ucapnya.

Hery menyebut sektor keuangan syariah khususnya industri perbankan syariah sudah sepatutnya menjadi roda penggerak dan pendukung utama dari tumbuhnya sektor industri halal. Terlebih, industri perbankan syariah masih menunjukkan kinerja yang sangat baik di tengah pandemi dengan pertumbuhan dua digit.

"Saat ini diperkirakan penduduk muslim Indonesia sekitar 229 juta dan ini merupakan persentase terbesar, yakni 87,2 persen dari total penduduk," ucapnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement