Senin 20 Dec 2021 20:16 WIB

Kapolres Gresik Pantau Kesiapan Gereja Jelang Natal

Penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan menyiapkan tempat cuci tangan.

Kapolres Gresik Pantau Kesiapan Gereja Jelang Natal (ilustrasi).
Foto: Antara/Ampelsa
Kapolres Gresik Pantau Kesiapan Gereja Jelang Natal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,GRESIK -- Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis memantau sejumlah gereja di wilayah itu untuk melihat kesiapannya menjelang perayaan Natal 2021.

Nur Azis mengakui, perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 menjadi atensi serius jajarannya, sebab masih dilaksanakan dalam pandemi COVID-19. "Selain memastikan kondusifitas kamtibmas dan antisipasi gangguan. Kami ingin penerapan protokol kesehatan sudah terlihat sejak pintu masuk kawasan gereja," katanya, Senin (20/12).

Baca Juga

Ia menegaskan, penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan menyiapkan tempat cuci tangan, membatasi jarak duduk, serta menerapkan kode batang aplikasi peduli lindungi. "Seperti diketahui, COVID-19 varian baru sudah masuk Indonesia, hal ini perlu diwaspadai. Sehingga juga perlu kesadaran masyarakat agar tetap waspada dan tidak mengabaikan," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Nur Azis meninjau Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Kecamatan Kebomas dan Gereja Santa Perawan Maria di wilayah Gresik Kota. "Sudah sangat baik dan siap dalam menyambut ibadah Natal. Termasuk membatasi para jamaah yang akan melaksanakan ibadah nanti," ujarnya.

 

Alumnus Akpol 2002 itu berharap, masyarakat tidak perlu merayakan Natal dan Tahun baru 2022 secara berlebihan, dan Polres Gresik bersama tim gabungan TNI dan Satpol PP akan melakukan pengetatan di beberapa titik, termasuk menutup tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan. "Dalam pengamanan, kami juga akan melibatkan internal dari gereja. Langkah ini sebagai antisipasi jemaat asing yang mencurigakan, khususnya dari kelompok radikalisme," ucap Azis yang juga mantan Kapolres Ponorogo tersebut.

Pengurus Gereja Santa Perawan Maria, Romo Silas Wayan Eka mengatakan, dalam pelaksanaan ibadah nanti hanya diperuntukkan bagi jemaat yang sudah menjalani vaksinasi. "Gereja ini sebenarnya mampu menampung hingga 1.200 jemaah. Namun, kami membatasi dan hanya diikuti sekitar 300 jamaah saja," katanya.

Ia berharap, Natal tahun ini menjadi momentum dalam meningkatkan toleransi dalam umat beragama, dan sebagai simbol bangkit melawan pandemi.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement