Senin 27 Dec 2021 13:54 WIB

Bupati Banyumas dan Loka POM Sidak Pasar

Para pedagang jangan sampai menjual makanan yang mengandung zat-zat berbahaya.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Muhammad Fakhruddin
Bupati Banyumas dan Loka POM Sidak Pasar (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Bupati Banyumas dan Loka POM Sidak Pasar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Bupati Banyumas dan Loka POM Kab. Banyumas melakukan pemantauan ke Pasar Sokaraja, Kab. Banyumas, guna memastikan keamanan makanan dan jajanan yang dijual di Pasar Sokaraja dan beberapa pasar lainya.

Kunjungan ini sekaligus untuk memastikan aktivitas pedagang dan pengunjung di pasar tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga

Bupati Banyumas Achmad Husein menghimbau para pedagang untuk jangan sampai menjual makanan yang mengandung zat-zat berbahaya, sehingga dapat mengancam kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya.

"Ini kan dalam rangka melindungi konsumen, maka BPOM dengan pemerintah daerah melakukan kerjasama pengecekan. Bukan hanya sekarang, tapi ini periode harian biasanya di jajanan pinggir jalan, sekolah," ujar Bupati kepada wartawan, Senin (27/12).

Pemantauan hari ini dilakukan di Pasar Sokaraja dan Sangkalputung. Terkait harga sembako yang terus meroket, Bupati juga merencanakan untuk operasi pasar.

"Harga sembako yang naik seperti daging, telor, yang biasa kenaikan kebutuhan pokok itu menjelang tahun baru begitu. Nanti juga ada instruksi dari provinsi kalau harganya sudah di level kita harus intervensi ya kita intervensi nanti melalui operasi pasar," ujar Bupati.

Sementara itu Kepala Loka POM Banyumas, Suliyanto mengatakan pemeriksaan ini adalah dalam rangka antisipasi kemanan pangan saat Natal dan Tahun Baru. Menurutnya intensifikasi pengawasan pangan natal dan tahun baru sebenarnya sudah dilaksanakan dari awal Desember kemarin hingga nanti awal Januari.

Loka POM Banyumas telah melakukan uji cepat terhadap beberapa sampel, dan ada sebanyak 15 sampel yang diuji hari ini.

"Masih kita temukan teri medan yang mengandung formalin, berasal dari luar Banyumas. Kemudian masih kita temukan juga kerupuk cantir yang warna merah dan tadi informasinya berasal dari Ajibarang," ungkap Suliyanto.

Selain itu, Loka POM juga menemukan kerupuk yang mengandung pewarna rhodamin B yang biasanya digunakan untuk kain dan kayu. Bahan kimia ini lebih berbahaya jika digunakan di makanan.

"Kami akan melakukan komunikasi, informasi, edukasi kepada masyarakat mengenai hal ini," tambahnya.

Pemantauan pasar ini juga dihadiri oleh Tim Keamanan Pangan Badan POM, Asisten Ekonomi Pembangunan Didi Rudwianto beserta pejabat dinas terkait, diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Perindag, Dinas Pertanian, Bagian Perekonomian, Pemerintah Kecamatan Sokaraja dan Pemerintah Desa Sokaraja Kidul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement