Kamis 20 Jan 2022 11:14 WIB

Bencana Tanah Longsor di Kudus Terjadi di Dua Desa

Tembok bagian belakang rumah warga tersebut mengalami jebol sepanjang 4 meter.

Bencana Tanah Longsor di Kudus Terjadi di Dua Desa (ilustrasi).
Foto: Antara/Ampelsa
Bencana Tanah Longsor di Kudus Terjadi di Dua Desa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KUDUS -- Bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terjadi di dua desa di Kecamatan Gebog dan Dawe, sedangkan rumah terdampak ada dua rumah yang mengalami kerusakan akibat tertimpa material tanah longsor.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Budi Waluyo mengatakan, bencana tanah longsor yang pertama terjadi di Desa Colo pada Rabu (19/1) pukul 23.20 WIB yang mengakibatkan rumah warga setempat mengalami kerusakan.

Baca Juga

Rumah warga bernama Harto tersebut, kata dia, kebetulan berada di bawah tebing tinggi, setelah terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi tebing tersebut mengalami longsor setinggi 5 meteran dengan lebar 5 meteran. Akibat kejadian tersebut, tembok bagian belakang rumah warga tersebut mengalami jebol sepanjang 4 meter dan tinggi 2 meteran karena tidak kuat menahan material longsor.

Kasus serupa juga terjadi di Desa Menawan, Kecamatan Gebog, pada Kamis (20/1) dini hari dan mengakibatkan rumah milik Sutir mengalami kerusakan di bagian atapnya karena tertimpa material longsor.

Bencana tanah longsor di dua desa tersebut, terjadi setelah hujan lebat yang terjadi sejak Rabu (19/1) sore sehingga mengakibatkan tanah yang mengandung air menjadi jenuh kemudian mengalami longsor.Untuk korban jiwa, kata dia, nihil, sedangkan nilai kerugian akibat peristiwa tersebut ditaksir mencapai Rp4 jutaan.

Berdasarkan peta rawan bencana, untuk daerah rawan bencana tanah longsor tersebar di 13 desa, meliputi Desa Rahtawu, Menawan, Jurang, dan Kedungsari (Kecamatan Gebog), Desa Terban (Kecamatan Jekulo), serta Desa Soco, Ternadi, Japan, Kuwukan, Puyoh, Colo, Dukuh Waringin, dan Cranggang (Kecamatan Dawe).Bencana tanah longsor di Desa Menawan juga tercatat sudah berulang kali terjadi setiap musim hujan, karena daerahnya merupakan kawasan pegunungan dan banyak pemukiman warga.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement