Rabu 26 Jan 2022 09:13 WIB

Festival Bau Nyale Tetap Digelar dengan Menerapkan Protokol Kesehatan

Festival Bau Nyale akan digelar 20-21 Februari 2022 di Pantai Seger.

Sejumlah warga mencari dan mengumpulkan Nyale (cacing laut warna-warni) di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (4/3/2021). Tradisi Bau Nyale merupakan tradisi turun temurun masyarakat Sasak Lombok dengan menangkap Nyale (cacing laut warna-warni) yang muncul sekali setahun di pantai selatan Lombok. Festival Bau Nyale Tetap Digelar dengan Menerapkan Protokol Kesehatan
Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Sejumlah warga mencari dan mengumpulkan Nyale (cacing laut warna-warni) di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (4/3/2021). Tradisi Bau Nyale merupakan tradisi turun temurun masyarakat Sasak Lombok dengan menangkap Nyale (cacing laut warna-warni) yang muncul sekali setahun di pantai selatan Lombok. Festival Bau Nyale Tetap Digelar dengan Menerapkan Protokol Kesehatan

IHRAM.CO.ID, PRAYA -- Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan penyelenggaraan Festival Bau Nyale (Menangkap Cacing Laut) dipastikan menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Festival Bau Nyale akan digelar 20-21 Februari 2022 di Pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Penonton yang hadir harus tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19," kata Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lendek Jaya, Rabu (26/1/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan aktivitas warga saat Festival Bau Nyale tersebut akan ramai sehingga risiko penyebaran Covid-19 cukup tinggi sehingga dalam pelaksanaan di masa pandemi ini tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan. "Protokol kesehatan wajib kita terapkan dan skema pelaksanaannya masih dibahas lebih lanjut bersama pihak terkait," katanya.

Kegiatan Festival Bau Nyale pada tahun ini lebih mengedepankan kearifan lokal. "Contohnya adalah Presian, wayang dan beberapa kegiatan lokal lainnya yang biasa dilakukan masyarakat Suku Sasak," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan Bau Nyale ini juga mendapatkan dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Beberapa kegiatan lainnya yang akan digelar untuk menyukseskan kegiatan tersebut sedang dibahas.

"Kegiatan penunjang lainnya sedang dibahas," kata Lendek.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah menyatakan setelah dilakukan sangkep warige oleh tokoh budayawan dari delapan penjuru mata angin, puncak tradisi Bau Nyale diputuskan tanggal 20-21 Februari 2022. "Ini sesuai hasil sangkep warige yang telah digelar bersama para tokoh budayawan," kata Wakil Bupati Lombok Tengah HM Nursiah kepada wartawan selesai acara sangkep warige di Desa Wisata Ende Desa Sengkol di Praya.

Saat tradisi Bau Nyale itu tiba, ribuan warga dari berbagai daerah turun langsung ke laut untuk memburu cacing laut yang dipercaya merupakan jelmaan Putri Mandalika karena memiliki jiwa yang bersih dan telah berkorban untuk kesejahteraan masyarakat. Tradisi Bau Nyale diselenggarakan sekitar bulan Februari untuk nyale awal dan Maret untuk nyale akhir di Pantai Seger KEK atau disepanjang pantai selatan Lombok Tengah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement