REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Kota Solo menjadi tuan rumah pelaksanaan pesta olahraga difabel Asia Tenggara, Asean Para Games 2022 pada Juli mendatang. Sejumlah venue di Solo dan kabupaten sekitar yang akan digunakan untuk pertandingan diklaim sudah siap.
Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto, mengatakan Indonesia mengusulkan 13 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dalam Asean Para Games 2022. Dari 13 cabor itu, sebagian besar venue terletak di Solo.
Sementara yang di luar Solo antara lain untuk cabor angkat berat di Best Western Solobaru Kabupaten Sukoharjo. Kemudian badminton di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
"Kemudian cabor renang di Kolam Renang Intanpari Karanganyar dan GOR RM Said Karanganyar untuk tenis meja. Lainnya semua di Solo," terang Rima saat dihubungi wartawan, Rabu (26/1).
Dia menjelaskan, kondisi venue-venue tersebut secara umum sudah siap. Hanya memerlukan renovasi minimal seperti tambahan rem untuk kursi roda. Kemudian, modifikasi toilet supaya ramah difabel.
Sedangkan untuk lapangannya hanya penambahan pencahayaan (lighting) dan permukaan lapangan pertandingan (floring). Kemudian, aksesibilitas dukungan terhadap penyandang disabilitas berkursi roda maupun netra, seperti guiding block.
"Jadi dukungan akses dan kelayakan pertandingan, pencahayaan dan floring," jelasnya.
Terkait anggaran, Rima menyatakan NPC baru dihubungi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk membahas persoalan anggaran pada Kamis (27/1). Kemenpora akan menggelar rapat bersama Kementerian Keuangan dan Bappenas untuk finalisasi identifikasi pasti kebutuhan anggaran.
"Besok kami diundang Kemenpora bersama untuk menyelesiakan anggaran, termasuk percepatan masalah anggaran dan sumbernya dari mana," ungkap Rima.
Persiapan Asean Para Games 2022 hanya menyisakan waktu enam bulan sebelum pelaksanaan. Rima menilai, waktu enam bulan cukup untuk menyiapkan segala hal yang dibutuhkan. Dia berkaca pada persiapan Asean Para Games 2011 yang juga berlokasi di Solo. Saat itu, persiapan hanya tujuh bulan.
"Tapi memang kalau dulu penganggarannya sudah dianggarkan tahun sebelumnya. Tapi ini tahun 2021 kemarin belum resmi ditunjuk tuan rumah, baru ditunjuk sekarang, lha ini memang kendala di anggaran. Tapi sudah ada solusi dari Kemenpora, besok kami diundang kesana," papar Rima.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memastikan venue dan hotel yang akan digunakan untuk pertandingan dan menginap para atlet sudah memadai. "Kalau venue sama hotel sudah memadai. Pekan depan baru diomongkan soal anggaran," kata Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Rabu.
Dia menyebut, venue yang digunakan antara lain Gelora Manahan. Tidak termasuk GOR indoor lantaran masih dalam pembangunan. Pemkot juga berkoordinasi dengan kabupaten di Solo Raya lantaran sebagian venue berlokasi di kabupaten sekitar. "Karanganyar ada beberapa venue seperti kolam renang," imbuhnya.
Gibran menyatakan, kendala saat ini terletak pada anggaran. Dia masih menunggu arahan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) terkait penganggaran. "Makanya ini kami kejar. Pekan depan baru kelihatan. Nanti ada instruksi dari Pak Menteri," ujarnya.
Menurutnya, penyelenggaraan Asean Para Games akan berdampak pada perekonomian Solo. Sebab, semua hotel yang ada di Solo Raya akan digunakan lantaran jumlah atlet yang bertanding mencapai 3.000 orang. Jumlah itu belum termasuk official dan lainnya.
"Semua hotel kepakai, hotelnya penuh semua. Kami akan melibatkan orang-orang yang dulu pernah terlibat. Tapi yang sekarang lebih banyak melibatkan orang Solo," pungkasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
