Kamis 27 Jan 2022 09:27 WIB

Cek Disiplin Prokes, Pemkab Banyumas Segera Sidak Sekolah

Sidak ini perlu dilakukan demi antisipasi naiknya gelombang Covid-19.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Banyumas Achmad Husein
Foto: Eko Widiyatno /Republika
Bupati Banyumas Achmad Husein

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada pekan depan akan mulai melakukan inspeksi dadakan (sidak) kepada sekolah-sekolah guna mengecek kedisiplinan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

Menurut Bupati Banyumas, Achmad Husein, sidak ini perlu dilakukan demi antisipasi naiknya gelombang Covid-19 akibat varian Omicron. Berkaca pada DKI Jakarta, lingkungan sekolah menjadi salah satu penyebar virus.

"Sidaknya minimal di 20 lokasi sekolah. Paling pekan depan, akan kita sidak terus lihat fasilitasnya lengkap tidak, ada tempat cuci tangan tidak," ujar bupati saat ditemui Rabu (26/1) sore.

Menurut Husein, dalam sidak ini akan ada bobot penilaian. Apabila sarana pendukung seperti cuci tangan ditemukan tidak ada, sekolah hanya akan ditegur dan diberi kesempatan maksimal dua hari untuk menyediakannya.

Namun, apabila ditemukan guru dan murid yang tidak taat protokol kesehatan dengan tidak mengenakan masker, sekolah dapat ditutup selama sepekan. "Misal ditemukan hari ini juga tetap lanjutin kelas, besok tutup selama satu pekan. Ini supaya disiplin," kata Husein.

Dinas Pendidikan akan melakukan sidak ke sekolah-sekolah SD dan SMP sebagai prioritas, lalu sekolah-sekolah SMA. Nantinya sekolah-sekolah juga akan dites swab secara massif, apalagi mengingat saat ini ada satu SMA yang 11 siswanya ditemukan sakit. "Sudah dikirimkan tim kesana untuk tes PCR," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten, Banyumas Irawati menyebutkan, meski sampai saat ini belum ditemukan adanya penularan di lingkungan sekolah, namun di salah satu SDIT ada banyak guru dan murid yang menolak divaksinasi. Kemudian sekolah tersebut diancam akan ditutup.

"Kami kerja sama dengan beberapa puskesmas dan perangkat daerah. Ancam izin operasionalnya dicabut, karena kalau hanya guru bisa disanksi, tapi karena satu sekolah diancam seperti itu," kata Irawati saat rapat terbuka dengan bupati.

Usai diancam seperti itu, sekolah kooperatif, dan menurut Irawati para guru dan juga siswa saat ini sudah bersedia divaksinasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement