Ahad 30 Jan 2022 12:00 WIB

Stok Minyak Goreng di Depok Aman  

Stok Minyak Goreng di Depok Aman  

Rep: Rusdi Nurdiansyah/ Red: Muhammad Hafil
Stok Minyak Goreng di Depok Aman. Foto: Sejumlah warga antre untuk membeli minyak goreng dan kebutuhan pokok saat kegiatan operasi pasar murah di Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (29/1/2022). Operasi pasar murah tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng dan kebutuhan pokok dengan harga murah.
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Stok Minyak Goreng di Depok Aman. Foto: Sejumlah warga antre untuk membeli minyak goreng dan kebutuhan pokok saat kegiatan operasi pasar murah di Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (29/1/2022). Operasi pasar murah tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng dan kebutuhan pokok dengan harga murah.

IHRAM.CO.ID,DEPOK--Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Depok menegaskan stok minyak goreng aman. Untuk itu warga diimbau agar tidak panic buying menyikapi kebijakan satu harga minyak goreng oleh Kementerian Perdagangan.

"Saya tegaskan stok minyak goreng di Kota Depok aman," ujar Kepala Bidang Perdagangan Disperdagin Kota Depok, Sony Hendro Prajoko di Balai Kota Depok, Jumat (28/1).

Baca Juga

Menurut Sony, persediaan minyak goreng di Kota Depok aman. Namun, sikap sebagian masyarakat yang membuat minyak goreng sulit didapat karena membelinya dengan jumlah yang banyak dalam satu waktu.

"Kami berharap masyarakat Depok tidak panic buying karena barangnya (minyak) ada, beli saja sesuai kebutuhan," harapnya.

 

Ia menambahkan, sejak hari pertama penjualan minyak goreng Rp 14 ribu/liter, masyarakat langsung memburu di ritel dengan membeli dalam jumlah melebihi batas maksimal. "Padahal, dalam aturannya masing-masing orang hanya boleh membeli dua liter," ucap Sony.

Lanjut Sony, Pemerintah Pusat telah menjanjikan harga minyak goreng stabil di angka Rp 14 ribu/liter  hingga enam bulan ke depan. Namun, harga tersebut belum berlaku di pasar tradisional dan toko sembako.

"Untuk di pasar tradisional belum bisa satu harga, karena pedagang membeli dengan harga stok lama. Nantinya mungkin bisa diretur oleh pemerintah pusat, setelah itu pedagang di pasar tradisional juga wajib menjual minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter," jelasnya.

Ia berharap, masyarakat dapat membeli minyak goreng sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Dia juga menyarankan agar masyarakat beralih ke masakan yang tidak memerlukan minyak goreng sebagai bahan utama.

“Kalau perlu malah untuk mengantisipasi dengan mencari masakan pengganti yang tidak memerlukan kebutuhan minyak goreng yang banyak," harap Sony. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement