REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sejumlah pelaku usaha lokal di kawasan Soloraya, Jawa Tengah, memilih program kredit usaha rakyat (KUR) untuk mengembangkan bisnis mereka karena bunganya ringan.
"Bunganya ringan, ini saya sudah mendapatkan KUR yang ketiga kali," kata peternak ayam Sutrisno di Kabupaten Boyolali, Jumat (11/2/2022).
Ia mengatakan karena kedisiplinan membayar angsuran setiap bulan, plafon yang diperolehnya terus meningkat. Pada pengajuan yang pertama ia memperoleh pinjaman sebesar Rp 50 juta, pengajuan kedua sebesar Rp 200 juta, dan pengajuan ketiga Rp 350 juta. "Untuk yang ketiga ini angsurannya Rp 5,8 juta/bulan, selama lima tahun," kata Sutrisno.
Ia mengatakan mengajukan pinjaman KUR melalui Bank Mandiri. Menurut dia, pinjaman pertama digunakannya untuk membeli beberapa ekor sapi untuk kemudian diternakkan. Selanjutnya, ia ingin mengembangkan usaha pada peternakan ayam dan membutuhkan tambahan modal untuk membuat kandang.
"Akhirnya saya gunakan pinjaman yang ketiga ini untuk membuat kandang ayam, sekarang ada peternakan sapi dan ayam," kata dia.
Pelaku usaha lain yang juga memanfaatkan KUR yakni Rizawan. Pemilik percetakan undangan di kawasan Pasar Kliwon Solo ini mengatakan pernah mengakses KUR pada 2016 melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI). "Saat itu saya mengajukan pinjaman sebesar Rp 25 juta, alhamdulillah disetujui. Uangnya saya gunakan untuk membeli mesin pond kertas harganya Rp 21 juta," kata Rizawan.
Untuk angsuran yang dibayarkan setiap bulan sekitar Rp 800.000 dan dibayarkan selama tiga tahun. Ia mengatakan, saat itu memilih untuk mengakses KUR karena membutuhkan uang cepat. "Saat itu kebetulan ada yang menawari mesin pond second tapi cepat, tapi saya enggak pegang uang. Akhirnya saya pakai KUR, ternyata prosesnya cepat," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
