Rabu 16 Feb 2022 14:05 WIB

Pedagang Tahu dan Tempe di Sleman Variasikan Ukuran

Pemerintah berdalih kenaikan harga kedelai ini mengikuti pasar internasional.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pedagang Tahu dan Tempe di Sleman Variasikan Ukuran (ilustrasi).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Pedagang Tahu dan Tempe di Sleman Variasikan Ukuran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Produsen tahu dan tempe berencana melakukan mogok produksi pada 21-23 Februari 2022 lantaran harga kedelai sebagai bahan bakunya mengalami kenaikan. Rencananya, mogok produksi ini dilakukan daerah-daerah yang ada di Pulau Jawa.

Pemerintah berdalih kenaikan harga kedelai ini mengikuti pasar internasional, akibat ketidakpastian cuaca dan inflasi bahan makanan di AS. Dampak kondisi ini mulai dirasakan pedagang-pedagang sayur yang sehari-hari menjual tahu dan tempe.

Baca Juga

Mulai dari permintaan yang meningkat dan persediaan yang menurun, sehingga menyebabkan harga yang mulai merangkak naik. Hal ini disiasati sejumlah penjual dengan menghadirkan bentuk-bentuk lain yang beragam, terutama untuk tempe.

Seorang pedagang sayur di Jalan Monjali, Ardi mengatakan, tahu berukuran kecil cukup sulit didapatkan. Karenanya, ia menyiasati dengan membagi tahu-tahu yang berukuran sedang biasanya isi 10 dibagi jadi masing-masing isi lima per plastik.

Namun, ia mengakui, harga tempe yang dijual memang sudah beranjak naik. Walaupun permintaan masih cukup normal dari hari-hari biasanya, Ardi mengungkapkan, harga yang dipatok menyesuaikan dengan pasokan yang mulai berkurang dari sebelumnya.

"Tahu jadi Rp 3.000, tempe Rp 5.000," kata Ardi kepada Republika, Rabu (16/2).

Kondisi berbeda terlihat dirasakan seorang pedagang sayur lain di Jalan Pandega Marta, Dewi. Ia menerangkan, selama satu pekan terakhir permintaan tempe sudah meningkat. Sedangkan, pasokan tahu kecil isi 10 Rp 4.000 masih cukup normal.

Menjelang Dzuhur, persediaan tempe sudah habis dan tersisa tempe-tempe potong tipis bermerk yang berisikan lima lembar. Padahal, biasanya stok tempe-tempe papan panjang bungkus plastik maupun bungkus daun bisa bertahan 1-2 hari.

"Tempe tinggal yang kotak-kotak kecil," ujar Dewi.

Meski begitu, ketersediaan tahu dan tempe di pasar-pasar swalayan besar terlihat masih cukup aman. Misalnya, Superindo di Jalan Kaliurang, yang sejak pagi sampai sore ketersediaan tahu dan tempe merk atau biasa masih terbilang sangat banyak.

Untuk tahu dengan merk isi 10 baik jenis putih maupun jenis kuning Rp 14.950. Sedangkan, tempe bungkus jenis bulat maupun tahu bungkus jenis kotak Rp 5.590, tempe bungkus daun panjang Rp 3.290 dan tempe bungkus plastik panjang Rp 3.890.

Selain itu, Mirota Kampus di Jalan Palagan untuk tahu hanya tersedia yang merk jenis tahu bumbu isi 10 Rp 11.500 dan tempe tidak tersedia. Walaupun mendekati Dzuhur, seorang pegawai Mirota, Triyanto berpendapat, mungkin stok belum datang.

"Untuk tempe mungkin belum datang," kata Triyanto. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement