Senin 21 Feb 2022 15:53 WIB

BRIN Minta UGM Perkuat Riset dan Inovasi Keteknikan

SDM unggul bisa berkembang jika ada infrastruktur pendukungnya.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
BRIN Minta UGM Perkuat Riset dan Inovasi Keteknikan. Kampus UGM.
Foto: Wahyu Suryana.
BRIN Minta UGM Perkuat Riset dan Inovasi Keteknikan. Kampus UGM.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, meminta Fakultas Teknik (FT) UGM memperkuat riset dan inovasi bidang keteknikan. Hal tersebut disampaikan dalam peringatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik ke-76.

Ia berharap, Dies Natalis 76 FT UGM ini kembali mengingatkan kita tidak cuma terkait kehebatan-kehebatan yang ada pada masa sebelumnya. Tapi, justru harus menjadikan apa yang sudah dilakukan selama 76 tahun untuk jadi bekal penting.

Baca Juga

Terutama, untuk semakin memperkuat kita semua, khususnya dalam melakukan riset dan inovasi di bidang-bidang keteknikan. Laksana turut menyampaikan tiga arah pembangunan ekosistem riset di Indonesia yang dimulai dari 70 persen SDM unggul.

Ditambah infrastruktur riset 20 persen dan anggaran 10 persen. Ia mengingatkan, sumber daya manusia unggul memiliki porsi terbesar dalam ekosistem riset, tapi SDM unggul ini tentu saja bisa berkembang jika ada infrastruktur pendukungnya.

Meski anggaran memiliki porsi paling kecil, anggaran berfungsi sebagai enabler utama. Riset tidak bisa dimulai tanpa anggaran, namun paling utama memiliki kontribusi besar sebagai input aktivitas riset dan inovasi yaitu SDM unggul.

"Kita harus fokus kepada pengembangan SDM unggul, termasuk di bidang keteknikan," kata Laksana, Senin (21/2).

Ia menuturkan, aktivitas riset yang masih didominasi lembaga pemerintah menjadi persoalan Tanah Air. Selain itu, dominasi ada di 74 lembaga, sehingga integrasi berbagai lembaga dalam BRIN menjadi integrasi sumber daya riset dan inovasi.

Artinya, integrasi yang dibangun tersebut bukan sekadar integrasi kelembagaan. Sedangkan, untuk memperkuat aktivitas riset dan inovasi di Tanah Air ini BRIN telah pula menyusun strategi regulasi, open platform dan mobilitas riset.

Kerja sama ini sendiri sudah diinisiasi sejak akhir tahun lalu yang dimulai diskusi dan dihadiri perwakilan-perwakilan dari BRIN. Ada Deputi Bidang SDM Iptek, Plt Direktur Manajemen Talenta dan Plt Direktur Pengembangan Kompeten.

"Jadikan apa yang sudah kita lakukan selama 76 tahun ini bekal memperkuat kita semua khususnya dalam melakukan riset dan inovasi di bidang-bidang keteknikan," ujar Laksana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement