Rabu 02 Mar 2022 23:36 WIB

Satgas: Penderita Covid-19 yang Isolasi di Bantul Tembus 7.033 Orang

Konfirmasi Covid-19 di Bantul yang meninggal dalam 24 jam terakhir tercatat 10 orang.

Satgas: Penderita Covid-19 yang Isolasi di Bantul Tembus 7.033 Orang (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Satgas: Penderita Covid-19 yang Isolasi di Bantul Tembus 7.033 Orang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat angka kasus aktif atau yang menjalani isolasi terus naik hingga Rabu (2/3/2022), tembus 7.033 orang, menyusul penambahan 651 kasus baru yang terkonfirmasi dalam sehari terakhir.

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, dilansir dari laman resmi Pemkab di Bantul, tambahan kasus baru tersebut terbanyak dari Kecamatan Banguntapan 86 orang, disusul Bantul 76 orang, kemudian Sewon 74 orang.

Baca Juga

Penambahan kasus hari ini disertai dengan adanya kasus konfirmasi COVID-19 yang sembuh berjumlah 340 orang, terbanyak dari Kasihan 62 orang, Sedayu 45 orang, dan Pleret 43 orang.

Sementara untuk kasus konfirmasi COVID-19 di Bantul yang meninggal dalam 24 jam terakhir tercatat 10 orang, dari Imogiri tiga orang, dan Srandakan, Pundong, Bantul, Bambanglipuro, Jetis, Pleret, dan Kasihan masing-masing satu orang.

Dengan perkembangan kasus harian itu maka total kasus COVID-19 di Bantul sejak awal pandemi hingga kini terakumulasi 67.366 orang dengan angka kesembuhan berjumlah 58.722 orang, sedangkan kasus meninggal totalnya tercatat 1.611 orang.

Dengan demikian jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terpapar dan menjalani isolasi maupun karantina di rumah sakit atau selter terpadu Bantul per hari Rabu (2/3) tercatat 7.033 orang.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Rahardjo mengatakan dengan terus naiknya kasus penularan COVID-19 di Bantul membuat para tenaga kesehatan baik puskesmas dan rumah sakit harus bekerja maksimal guna menangani dan merawat pasien konfirmasi.

"Situasi seperti itu kami jadi berat, kasusnya naiksehingga butuh perhatian banyak dan ekstra kerja, sementara tenaga kesehatan kita banyak yang terkonfirmasi positif," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat agar bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement