Rabu 09 Mar 2022 23:36 WIB

Wali Kota Mojokerto Sebut Harga Kebutuhan Pokok Masih Stabil

Hanya satu komoditas yang harganya masih cukup tinggi yakni minyak goreng.

Hanya satu komoditas yang harganya masih cukup tinggi yakni minyak goreng. (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Hanya satu komoditas yang harganya masih cukup tinggi yakni minyak goreng. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MOJOKERTO -- Wali Kota Mojokerto Jawa Timur Ika Puspitasari menyebutkan jika harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional di kota setempat masih cenderung stabil.

"Pasokan dan harga bahan kebutuhan pokok di Kota Mojokerto menjelang bulan Ramadhan cenderung terkendali. Kalau pun ada kenaikan harga, masih dalam batas kewajaran," ujarnya di sela melakukan sidak bahan kebutuhan pokok di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto, Rabu (9/3/2022).

Baca Juga

Namun demikian, kata perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini mengatakan, hanya satu komoditas yang harganya masih cukup tinggi dan pasokannya juga sangat terbatas yakni minyak goreng. "Dari hasil pemantauan kami di pedagang tradisional harganya variatif. Harga tertinggi bisa capai Rp20 ribu per liter untuk kemasan. Kemudian untuk penjalan di pasar swalayan di Kota Mojokerto harganya sudah sesuai dengan harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkan pemerintah yaitu Rp14 ribu per liter," katanya.

Selain ke pasar, Ning Ita juga melakukan pemantauan langsung ke salah satu distributor minyak goreng yang ada di kota setempat. Di lokasi itu Ning Ita mendapati harga juga cukup terkendali yakni, Rp12.750 per liter untuk minyak goreng curah. "Namun kami akan memantau ke depan agar harga tetap stabil tidak dilakukan penjualan di luar batas standar harga yang ditetapkan pemerintah. Agar kebutuhan masyarakat Kota Mojokerto tercukupi baik minyak goreng kemasan maupun curah," katanya.

Pihaknya juga menggelar operasi minyak goreng di rest area Gunung Gedangan sebagai upaya membantu masyarakat yang membutuhkan minyak goreng dengan harga murah.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement