Rabu 16 Mar 2022 00:07 WIB

Awal Ramadhan Berpotensi Jatuh pada 3 April, ini Penjelasan Prof Thomas

Prof Thomas menjelaskan awal Ramadhan berpotensi jatuh pada 3 April.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) - Thomas Djamaluddin
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) - Thomas Djamaluddin

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Peneliti Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Thomas Djamaluddin menyampaikan, awal Ramadhan 1443 Hijriah kemungkinan besar ada perbedaan. Dengan kriteria wujudul hilal, Muhammadiyah sudah memutuskan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada 2 April 2022.

Namun, menurut Thomas, garis tanggal saat Maghrib 1 April 2022 yaitu tinggi 2 derajat sedikit di sebelah barat wilayah Indonesia. "Artinya, sangat tidak mungkin akan terlihat hilal pada 1 April di wilayah Indonesia, sehingga 1 Ramadhan 1443 H berpotensi 3 April 2022," tutur dia kepada Republika.co.id, Selasa (15/3).

Baca Juga

Thomas melanjutkan, potensi perbedaan itu tampak jelas dengan merujuk garis tanggal awal Ramadhan 1443 H. Dalam pengamatannya, hilal juga terlalu rendah untuk diamati. Karena umumnya di wilayah Indonesia, tinggi bulan kurang dari 2 derajat. Artinya, rukyatul hilal (pengamatan hilal) pada Maghrib 1 April berpotensi tidak terlihat.

"Kalau pun ada yang melaporkan menyaksikan, itu sangat meragukan sehingga berpotensi ditolak pada saat sidang itsbat. Sehingga berdasarkan rukyat, 1 Ramadhan 1443 H kemungkinan besar pada 3 April 2022," kata profesor riset Astronomi-Astrofisika Lapan-BRIN ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement