Rabu 23 Mar 2022 18:01 WIB

International Cultural and Culinary Festival Digelar di Sportorium UMY

Tahun ini, ICCF menghadirkan 67 mahasiswa/i dari 24 negara.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Rektor UMY Prof Gunawan Budiyanto saat meninjau salah satu stan peserta 7th ICCF.
Foto: Dokumen
Rektor UMY Prof Gunawan Budiyanto saat meninjau salah satu stan peserta 7th ICCF.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terus berusaha memperluas jangkauannya di kancah internasional untuk kerja sama strategis bersama mitra. Salah satunya melalui 7th International Cultural and Culinary Festival (ICCF).

ICCF digelar kampus dengan slogan Muda Mendunia ini di Sportorium UMY. Dengan mengusung tema Harmony Through Diversity, acara dimeriahkan agenda seperti Street Parade, International Street Kitchen, dan Traditional Performance Competition.

Berbeda dari tahun sebelumnya, 7th ICCF menjadi bagian dari rangkaian Milad UMY dan kembali dilaksanakan secara luring dengan protokol kesehatan yang ketat. Tahun ini, ICCF menghadirkan 67 mahasiswa/i dari 24 negara-negara dunia.

Kepala Lembaga Kerja Sama dan Internasional UMY, Fitri Arofiati mengatakan, ICCF didukung mitra-mitra internasional UMY. Mulai Kedubes Turki, Kedubes Prancis, Kedubes Kerajaan Thailand, Kedubes Bangladesh, dan mitra internasional lainnya.

"ICCF tahun ini merupakan salah satu rangkaian milad UMY dan merupakan program tahunan yang diikuti mahasiswa internasional tidak hanya di UMY tapi mahasiswa internasional yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya," kata Fitri, Rabu (23/3/2022).

Ia menuturkan, 7th ICCF bertujuan mempromosikan pertukaran budaya dan kuliner internasional. Serta, membangun hubungan internasional antara pelajar dalam lingkup internasional. ICCF jadi platform untuk berkumpul dan bertukar budaya.

Seperti bahasa, tari, lagu dan makanan. Dalam 7th ICCF turut ditanda tangani MoU Australian Volunteers International dan UMY. Rektor UMY, Prof Gunawan Budiyanto menekankan, ICCF salah satu program untuk meningkatkan atmosfer internasional.

Apalagi, selama pandemi Covid-19 terjadi penurunan mahasiswa asing yang datang secara tatap muka di kampus. Kalau sebelumnya UMY memiliki 70-80an mahasiswa asing, selama pandemi hanya 30an, itupun dengan prosedur imigrasi yang rumit.

Karenanya, tahun ini program outbound mengirim mahasiswa ke luar negeri dan inbound sudah lancar kembali. Gunawan berharap, ICCF selain tingkatkan atmosfer internasional, membuat kesadaran tingkat mahasiswa jika kita bagian dari dunia.

"Harapannya ICCF dapat membuat kesadaran di tingkat mahasiswa kalau kita bagian dari dunia," ujar Gunawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement