Jumat 25 Mar 2022 22:04 WIB

Kabupaten Kediri Luncurkan Pakaian Khas Daerah di HUT ke-1218

Pakaian khas tersebut nantinya juga ada yang digunakan sebagai seragam kerja.

Petugas menampilkan busana khas Kediri saat peluncuran busana khas Kediri di Pendopo Pemkab Kediri, Jawa Timur, Jumat (25/3/2022). Pemerintah daeran setempat meluncurkan busana khas Kediri dengan motif gringsing adaptasi dari Cerita Panji yang diberi nama Wdihan Kadiri untuk pria dan Ken Kadiri untuk perempuan.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Petugas menampilkan busana khas Kediri saat peluncuran busana khas Kediri di Pendopo Pemkab Kediri, Jawa Timur, Jumat (25/3/2022). Pemerintah daeran setempat meluncurkan busana khas Kediri dengan motif gringsing adaptasi dari Cerita Panji yang diberi nama Wdihan Kadiri untuk pria dan Ken Kadiri untuk perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, resmi meluncurkan pakaian khas daerah setempat bertepatan dengan HUT ke-1218 kabupaten tersebut.Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan dalam kegiatan ini sengaja menampilkan pakaian khas dari Kabupaten Kediri.

Selain untuk acara resmi, pakaian khas tersebut nantinya juga ada yang digunakan sebagai seragam kerja. "Pakaian khas Kediri ini mulai digunakan pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri dan rencananya kami mulai gunakan (untuk bekerja) setiap hari Kamis, tapi nanti kalau memang sudah siap produksinya," kata Hanindhito di Kediri, Jumat (25/3/2022).

Baca Juga

Pakaian khas Kediri dengan motif utama gringsing dan lidah api itu untuk pria dan ada dua jenis. Masing-masing untuk keseharian yang dinamakan Wdihan Kadiri Mapanji dan untuk pakaian resmi Wdihan Kadiri Satria. "Jadi, pakaian yang nonformal (untuk keseharian) yang pakai kemeja putih dan rompi merah itu yang akan kita gunakan untuk bekerja," kata dia.

Ia menjelaskan penggunaan pakaian khas Kabupaten Kediri pada hari Kamis itu akan dilakukan pada pekan pertama atau terakhir setiap bulan. Nantinya dilakukan pengadaan untuk keperluan seragam ASN itu.

"Ini perlu pengadaan dulu, karena jumlah ASN sekitar 9 ribu. Nanti saya minta menggunakan semua," kata dia.

Ia menambahkan dengan kebijakan penggunaan pakaian khas untuk kedinasan itu dapat menjadi ladang usaha bagi banyak sektor pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kediri. Contohnya udeng (ikat kepala) sebagai salah satu kelengkapan pakaian khas menjelang peringatan hari jadi permintaannya sudah tinggi.

"Ini akan meningkatkan daya jual dari teman-teman yang selama ini mungkin menjual udeng tidak mendapatkan omzet selama pandemi, insya Allah dengan kami resmikan ini akan meningkatkan pendapatan mereka," kata Mas Bup, sapaan akrabnya.

Sementara itu, anggota Tim Pengkajian Pakaian Khas Kediri Sigit Widiatmoko berharap pakaian khas itu bisa dipakai terus menerus, sehingga nantinya bisa menjadi pakaian adat.

Ia menambahkan pakaian khas Kediri itu sudah didaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya (HAKI). Begitu juga motif Gringsing dan lidah api Dahanapura. "Kami berharap nanti UMKM di Kediri berkembang, utamanya batik Kediri dengan motif gringsing panjalu," kata dia.

Rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri yang digelar di Pendopo Panjalu Jayati, Kabupaten Kediri diawali dengan sesuci air suci tujuh sumber yang dimulai bupati dan istri diikuti Forkopimda Kabupaten Kediri dan tamu undangan.

Setelah itu, meresmikan pakaian khas Kediri, kemudian menyerahkan keris sebagai salah satu kelengkapan pakaian khas kepada Forkopimda. Bupati juga memotong tumpeng yang diserahkan kepada Ketua DPRD Kabupaten Kediri, sebagai puncak acara Hari Jadi Kabupaten Kediri.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement