Kamis 07 Apr 2022 18:31 WIB

Survei Terbaru Ipsos: Super App Terbaik di Asia Tenggara

Hasil survei menyebutkan Grab sebagai Super App terbaik di enam negara

Ipsos Indonesia mengadakan survei untuk mengetahui Super App terbaik di Asia Tenggara dengan melibatkan 3.500 responden.
Foto: dokpri
Ipsos Indonesia mengadakan survei untuk mengetahui Super App terbaik di Asia Tenggara dengan melibatkan 3.500 responden.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asia Tenggara telah menyaksikan perkembangan pesat Super App selama beberapa tahun terakhir. Hal ini sebagian disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang mendorong pengguna melakukan lebih banyak aktivitas digital daripada sebelumnya. 

Menurut Laporan Ipsos SEA Ahead Wave 5 yang dirilis pada Januari 2022, 51 persen masyarakat Asia Tenggara mengatakan bahwa mereka sekarang lebih sering berbelanja daring, dan satu dari duaorang mengatakan mereka membayar lebih sering dengan dompet digital atau opsi nontunai lainnya. 

Selain itu, studi terbaru oleh Ipsos juga mengungkapkan bahwa 82 persen pengguna aplikasi digital di Asia Tenggara memesan pengiriman makanan dan 43 persen  menggunakan layanan kendaraan atau ride-hailing.

Dalam penelitian terbaru dan pertama di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, Ipsos Indonesia mengadakan survei untuk mengetahui Super App terbaik di setiap negara tersebut dengan melibatkan 3.500 responden.

 

Hasil survei menyebutkan, Grab sebagai Super App terbaik di enam negara Asia Tenggara yang termasuk dalam survei, dengan rata-rata total skor indeks 63. Skor Grab tertinggi di Singapura dan Vietnam, diikuti oleh Malaysia, Filipina, Indonesia, dan Thailand.

Sementara itu, Shopee menempati posisi kedua, dengan perolehan rata-rata total skor indeks 52. Setelah Shoppe adalah Lazada (42), Gojek (22), Tokopedia (14), Traveloka (12), AirAsia (10), Blibli, BukaLapak & JDID (10 each), GCash (8), Touch n Go eWallet (7), Lineman (6), Be (5), dan Zig (3).

Terdapat tiga indikator yang dipakai dalam survei ini, yakni user experience, engagement, awareness, dan usefulness. Indikator user experience melihat pada pengalaman pengguna dan kegunaan sebuah aplikasi, dan skor total ditentukan melalui kombinasi atribut termasuk di antaranya mudah kemudahaan untuk ditemukan, keandalan, kemudahan diakses, dan keamanan. Pada penilaian ini, Grab mengungguli Super App lainnya. Di tempat kedua diduduki oleh Shopee, kemudian diikuti oleh Lazada dan Gojek.

Sementara, indikator engagement menunjukkan Super App mana yang paling banyak digunakan, dan skor didasarkan pada nilai BUMO (Brand Used Most Often), serta kepuasan pengguna dan kualitas layanan. Pada indikator ini, Shopee menduduki peringkat pertama, diikuti oleh Grab, lalu Lazada.

Sedangkan indikator awareness menentukan Super App mana yang lebih populer atau banyak dikenal oleh pengguna aplikasi digital. Indikator ini diukur berdasarkan pada dua atribut, yaitu top of mind recall dan total awareness, atau Super App mana yang paling dikenal oleh pengguna. Grab menduduki peringkat teratas sebagai Super App terpopuler, diikuti oleh Shopee di posisi kedua dan Lazada di posisi ketiga. 

Sementara untuk indikator usefulness, Ipsos mengukur tiga atribut; frekuensi penggunaan dalam 1 bulan, jumlah layanan digital yang digunakan dalam 1 bulan, dan rating atau peringkat nominal transaksi pengguna pada Super App. Shopee berada di peringkat teratas pada indikator ini, diikuti oleh Grab dan kemudian Lazada di posisi ketiga.

"Berdasarkan total skor rata-rata di setiap indikator, Grab mencapai jumlah skor yang lebih tinggi dan oleh karena itu Grab menempati peringkat pertama sebagai Super App terbaik di Asia Tenggara pilihan pengguna," kata Managing Director Ipsos in Indonesia, Soeprapto Tan, dalam siaran pers, Kamis (7/4/2022).

Survei ini dilakukan secara daring. pada Desember 2021. Survei melibatkan sebanyak 3.500 responden pengguna layanan digital berusia 18 tahun ke atas, untuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Kriteria responden berdasarkan pada usia, jenis kelamin, dan status pernikahan, pekerjaan, pendidikan, dan status ekonomi digunakan untuk memastikan bahwa sampel tersebut mencakup distribusi populasi pengguna layanan digital Super App.

"Mengingat ketidakpastian bagaimana Super App diartikan, pertama kami merancang kriteria untuk menentukan apa itu Super App. Hal itu memungkinkan kami untuk membuat daftar kandidat Super App di setiap negara, yang kemudian kami bandingkan penilaian pengguna berdasarkan empat indikator utama Super App, yaitu user experience, engagement, awareness, dan usefulness," jelas Soeprapto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement