Jumat 08 Apr 2022 10:22 WIB

Anies Baswedan: Bangun Infrastruktur untuk Tujuan Sosial!

Pembangunan infrastruktur di Jakarta saat ini menerapkan gagasan, narasi, dan karya.

Rep: My33/ Red: Fernan Rahadi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengisi ceramah shalat taraweh di Masjid Kampus UGM, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (7/4/2022). Dalam ceramahnya Anies Baswedan menyampaikan tentang  Pengelolaan Kota Berbasis Environmental Sustainability dalam Perspektif Islam.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengisi ceramah shalat taraweh di Masjid Kampus UGM, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (7/4/2022). Dalam ceramahnya Anies Baswedan menyampaikan tentang Pengelolaan Kota Berbasis Environmental Sustainability dalam Perspektif Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mendapatkan kesempatan mengisi tausyiah usai sholat Tarawih di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (7/4/2022) malam. Dalam ceramah tarawih Ramadhan yang bertajuk "Menjadi Manusia Bernilai Menyongsong Indonesia Memimpin Dunia 2045", Anies menekankan pentingnya kesetaraaan dalam membangun infrastruktur sebuah kota.

"Bangun infrastruktur dengan gagasan. Bukan hanya infrastruktur untuk infrastruktur, tetapi infrastruktur untuk tujuan sosial. Ada gagasan sosiologi di situ di balik infrastruktur," ujar Anis dalam ceramahnya. 

Anies menegaskan pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta saat ini menerapkan tiga  hal, yaitu gagasan, narasi, dan karya. Selain itu, dalam pembangunan infrastruktur juga perlu menggunakan pendekatan gagasan sosiologis. Dengan membangun infrastruktur melalui gagasan, narasi dan karya, dapat memunculkan kesetaraan sosial.

"Kalau hanya karya saja tanpa narasi dan gagasan kita tidak bisa jelaskan mengapa ini dibangun. Jadi ada gagasan sosiologi dan kemasyarakatan lalu tranportasi infrastruktur itu narasinya dan hasilnya apa yang terjadi perasaan kesetaraan hidup," kata Anies.

Selain itu, ia juga menyinggung tentang pembangunan trotoar, transportasi publik, hingga ruang-ruang terbuka publik yang ada di Jakarta. Anies mencontohkan pentingnya membangun kesetaraan melalui sektor transportasi seperti seperti JakLingko, karena kesetaraan adalah persatuan yang harus diperjuangkan.

"Membangun transportasi umum itu bukan sekadar mengatur mobilitas penduduk, transportasi itu tentang sosiologi masyarakat dan bagaimana kita membangun kesetaraan dan membangun perasaan kebersamaan di ruang ketiga, sama halnya taman begitu trotoar begitu juga," ujar Anies.

Anies menyebut hal serupa juga berlaku bagi pembangunan trotoar yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Dalam waktu kurang dari empat tahun, Jakarta membangun kurang lebih 341 kilometer trotoar diseluruh Jakarta. Selain itu, Anies juga mencontohkan pembangunan trotoar di sepanjang jalan Thamrin-Sudirman.

"Setelah dibangun trotoar yang sangat nyaman orang dari mana-mana datang dan merasakan tempat ini adalah milik kita tidak harus menjadi jutawan atau bisnisman tapi rakyat kebanyakan bisa menikmati jalan yang paling elite di republik ini itu kesetaraan," kata mantan Rektor Paramadina ini.

Anies menyampaikan pesan kepada mahasiswa UGM yang hadir. Dia mengingatkan pentingnya iman, islam, dan akhlak sebagai akar bagi mahasiswa dalam memupuk kompetensi global. Dengan begitu Anies berharap, agar para mahasiswa UGM dapat menjadi manusia yang unggul namun tetap mempunyai dasar (basic) akan nilai iman, Islam dan akhlak.

"Perjalanan kalian masih panjang dan kalian adalah orang orang yangakan meneruskan sejarah di republik ini. Indonesia tidak akan bisa mengambil posisi global kalau kita tidak global. Saya sering garisbawahi, lokasi lahir boleh dimana saja, lokasi belajar boleh di Jogja, tetapi kompetensi harus tingkat dunia. Dan kalau kompetensi dunia akarnya adalah iman, Islam, akhlak, ini akarnya pegang terus dan jangan sampai goyah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement