Selasa 12 Apr 2022 16:25 WIB

Calon Rektor UGM Gali Aspirasi Mahasiswa

Diperlukan standardisasi dan monitoring dosen pembimbing lapangan dalam KKN.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UGM Yogyakarta.
Foto: Yusuf Assidiq
Kampus UGM Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta sedang melaksanakan proses pemilihan rektor untuk periode 2022-2027. Saat ini, enam calon rektor yang sebelumnya dinyatakan lolos seleksi administrasi tengah menggali aspirasi mahasiswa.

Enam calon rektor tersebut ada Prof Ali Agus, Prof Bambang Agus Kironoto, Prof Deendarlianto, Prof Ova Emilia, Prof Sigit Riyanto, dan Prof Teguh Budipitojo. Untuk menuju ke tahapan lain, masing-masing menyampaikan presentasi program.

Disampaikan di hadapan Senat Akademik dan Dewan Guru Besar. Keenam calon rektor ini diminta menggali aspirasi dari kalangan tenaga kependidikan dan mahasiswa. Salah satunya disampaikan Ketua Forum Komunikasi, Bram Kusuma Setyahadi.

Mahasiswa dari Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM tersebut menyampaikan aspirasi-aspirasi dari mahasiswa terkait kejelasan fasilitas pembangunan kegiatan kemahasiswaan. Terlebih, dalam dua tahun terakhir.

Sebab, mahasiswa tidak lagi memiliki fasilitas yang memadai dengan diruntuhkan gedung gelanggang. Padahal, fasilitas gelanggang mahasiswa menampung 49 unit kegiatan mahasiswa (UKM) dengan 26 komunitas-komunitas mahasiswa bernaung.

Bram menekankan, mahasiswa ingin komitmen, kejelasan, dan kepastian pembangunan melalui transparansi yang melibatkan mahasiswa. Lalu, mengakomodir kebutuhan mahasiswa dan fasilitas ramah difabel dalam pembangunan fasilitas kemahasiswaan.

"Baik itu gelanggang mahasiswa, GOR mahasiswa, dan kawasan kerohanian," kata Bram di forum sarasehan yang bertajuk 'Nyawiji Menuju UGM 1' Selasa (12/4/2022).

Selain fasilitas kegiatan kemahasiswaan, Bram menyoroti diperlukan standardisasi dan monitoring dosen pembimbing lapangan dalam Kuliah Kerja Nyata. Sebab, hasil survei mahasiswa, sekitar 28,90 persen mahasiswa sulit berkoordinasi dengan DPL.

Anggota pengurus Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UGM, Rahmad Said menambahkan, enam calon rektor perlu mengembangkan kebijakan link and match untuk kegiatan dan program tridarma. Diperlukan pemetaan jelas soal isu radikalisme di kampus.

"Bukan masalah sekarang saja, tapi juga yang terdulu, sehingga ada solusi yang bisa dirangkai dalam kebijakan yang dikeluarkan," ujar Rahmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement