Selasa 12 Apr 2022 16:33 WIB

Tips Perbaiki Hati Saat Ramadhan

Saat ingin menyucikan jiwa caranya tetap harus mengembalikan kepada tuntunan Alquran

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Bulan Ramadhan (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Bulan Ramadhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ramadhan yang identik dengan bulan penuh ampunan merupakan momentum yang tepat untuk berlomba-lomba memperbaiki diri. Karenanya, Masjid Ulil Albab UII menggelar "Sharing Muslimah: Menjaga Iman dan Imun dengan Takziyatun Nafs."

Spesialis obstetri dan ginekologi, dr Meity Elvina mengatakan, takziyah artinya adalah bersuci, sehingga tazkiyatun nafs artinya penyucian jiwa. Sebab, saat ingin menyucikan jiwa caranya tetap harus mengembalikan kepada tuntunan Alquran.

Hal itu sebagaimana Allah berfirman dalam Al Jumu'ah ayat dua. Adapun ayat tersebut menyebutkan Allah SWT mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul yang membacakan ayat-ayat kepada mereka dan kemudian menyucikan mereka.

Kemudian, ia mengingatkan, ada lima perkara perusak hati. Pertama banyak bergaul dengan sembarang orang, kedua berlebihan dalam makanan, ketiga banyak tidur yang membuatnya malas mengerjakan perintah Allah, keempat bergantung ke selain Allah.

"Terakhir, senang berangan yang tidak bermanfaat," kata Meity, Selasa (12/4/2022).

Ia juga mengingatkan untuk hati-hati jika terus berbuat maksiat dan dosa, maka hati akan tertutup noda hitam. Jangan sekali-kali kita melakukan perbuatan dosa karena hati kita selain akan menjadi keras juga akan tercoreng noda-noda hitam.

Tentu, lanjut Meity, hati yang tidak tidak akan bisa menerima hidayah atau menerima kebaikan. Karenanya, penting selalu mengingat Allah, menyertainya dalam segala urusan dunia. Jangan sampai cuma berlomba urusan dunia, lupa akhirat.

Selain itu, Meity berbagi tips melembutkan hati menurut Rasulullah dalam HR Ahmad 2/263. Caranya adalah dengan memberi makan orang miskin dan mengusap kepala anak yatim. Hal itu secara tidak langsung mengajak umat senantiasa bersedekah dan peduli anak yatim.

Tidak kalah penting selalu mengingat kematian, yang dengan itu dapat mengobati hati berkarat agar senantiasa terus mendekat kepada Allah SWT. Jadi, hakikat tazkiyatun nafs yaitu dengan membersihkan jiwa kita dari sifat-sifat tercela.

"Membuang seluruh penyakit hati dan menghiasi jiwa dengan sifat-sifat terpuji," ujar Meity.

Terakhir Ustadzah Meity menyampaikan untuk melakukan tazkiyatun nafs dengan ayat-ayat Al-Quran. Selain itu penting juga untuk menjaga hati karena apabila dalam tubuh terdapat segumpal daging yang baik maka baiklah seluruh tubuhnya.

"Sebaliknya, bila terdapat bagian yang rusak, maka rusak juga seluruh tubuhnya," kata Meity.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement