Selasa 26 Apr 2022 23:25 WIB

Merawat Tradisi Berbagi Setiap Ramadhan di Gedung DPRD Surabaya

Surabaya berhasil melewati masa pandemi COVID-19 sejak Maret tahun 2020.

Merawat Tradisi Berbagi Setiap Ramadhan di Gedung DPRD Surabaya (ilustrasi).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Merawat Tradisi Berbagi Setiap Ramadhan di Gedung DPRD Surabaya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menekankan pentingnya merawat tradisi berbagi dengan kaum dhuafa dan anak yatim setiap Bulan Suci Ramadhan di gedung rakyat DPRD Surabaya, Jawa Timur.

"Salah satu tradisi yang kami (pimpinan, anggota, staf dan karyawan/karyawati DPRD Surabaya) lakukan setiap tahun setiap Bulan Ramadhan adalah kegiatan buka puasa bersama serta pemberian bingkisan dan santunan anak yatim," kata Adi Sutarwijono di Surabaya, Selasa (26/4/2022).

Baca Juga

Menurut dia, buka bersama dan santunan anak yatim yang dilaksanakan pada Senin (25/4) adalah salah satu bentuk kepedulian dan perhatian dari pimpinan dan anggota kepada anak-anak yatim yang kondisinya kurang beruntung.

Adi berharap, DPRD Surabaya semakin dekat, semakin terbuka dengan masyarakat terutama yang hidupnya dalam kesulitan. "Berada di garis depan pertempuran terbaik kehidupan masyarakat yang tidak berkenan," ujar dia.

Legislator PDI Perjuangan ini bersyukur puasa yang dijalankan umat Muslim di Surabaya pada Bulan Suci Ramadhan tahun ini bisa dijalani dengan khidmat dibanding tahun lalu. "Surabaya berhasil melewati masa pandemi COVID-19 sejak Maret tahun 2020. Sehingga, pelonggaran aktivitas masyarakat yang sekarang ini boleh dilakukan. Termasuk tempat ibadah bisa dibuka 100 persen," kata dia.

Selain itu, Adi mengatakan kegiatan-kegiatan di segala bidang kehidupan, telah mulai aktif kembali dan ramai di masyarakat, dengan tetap menaati protokol kesehatan. Ekonomi pun terasa mulai tumbuh kembali.Semangat dan optimisme itulah, kata Adi, yang mendasari setiap tekad ketika situasi di masyarakat dirundung pandemi COVID-19 selama 2 tahun, sejak Maret 2020, dan diikuti dengan penerapan berbagai pembatasan sosial.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement