Kamis 19 May 2022 21:41 WIB

Giliran Ganjar Diteriaki Presiden di Yogyakarta

Kondisi serupa dialami pula Anies ketika hendak meninggalkan acara di Masjid UGM.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Giliran Ganjar Diteriaki Presiden di Yogyakarta (ilustasi)
Foto: Humas Pemprov Jateng
Giliran Ganjar Diteriaki Presiden di Yogyakarta (ilustasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Yogyakarta memang selalu berbeda. Mendekati Pemilihan Presiden 2024, sejumlah tokoh nasional yang menghadiri acara di Yogyakarta mendapat teriakan-teriakan 'presiden' atau 'calon presiden'.

Pada bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah lalu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, yang merupakan salah satu pengisi Khutbah Tarawih di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) mendapat teriakan 'presiden' dan 'calon presiden'.

Baca Juga

Kali ini, giliran Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang mengalami kejadian serupa. Usai menghadiri Konvensi Lions Clubs Indonesia, ternyata Ganjar yang hendak meninggalkan lokasi mendapatkan teriakan 'presiden' dan 'calon presiden'.

Teriakan itu didapatkan ketika menuju mobil sambil melayani tamu-tamu undangan yang berebut untuk dapat berswafoto di Hotel Alana Yogyakarta. Uniknya, kondisi serupa dialami pula Anies ketika hendak meninggalkan acara di Masjid Kampus UGM.

"Pak presiden, calon presiden, pak presiden, calon presiden," kata tamu-tamu yang sebagian besar merupakan ibu-ibu pengusaha besar di Indonesia tersebut.

Ganjar sendiri tampak cukup santai menanggapi teriakan-teriakan yang tampak dialamatkan kepadanya untuk maju dalam Pilpres 2024 tersebut. Sambil masuki mobil dinas, Ganjar tampak melambaikan tangan berpamitan kepada tamu-tamu. "Yo opo," ujar Ganjar, Kamis (19/5).

Terkait acara tersebut, Ganjar menyampaikan apresiasi atas program-program yang sudah diadakan, termasuk peduli lingkungan hidup. Ia menilai, program-program yang berlandaskan kepedulian itu akan membantu masyarakat yang sedang sulit.

Ganjar berpendapat, program-program seperti itu penting karena datang dari satu kekuatan yang bisa kita dikategorikan sebagai masyarakat peduli. Hal ini dirasa bisa dikomunikasikan dan menjadi satu kekuatan menjawab persoalan masyarakat.

Mulai dari persoalan kemiskinan, pemberdayaan, penyakit dan banyak persoalan masyarakat lain di Indonesia. Ia berharap, Konvensi Lions Clubs Indonesia dapat berjalan dengan baik, sehingga mampu menyusun program-program yang baik pula.

"Tadi saya tawarkan agar bisa membuat program-program yang kalau saya tawarkan tentu berdasarkan apa yang terjadi di Jawa Tengah," ujar Ganjar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement