Jumat 03 Jun 2022 18:50 WIB

Sebanyak 185 Ekshibitor Ramaikan Gelaran Muslim Life Fair Yogyakarta

Acara ini menjadi sarana untuk membangkitkan perekonomian khususnya kaum Muslimin.

Rep: c01/ Red: Fernan Rahadi
Para pengunjung sedang berbelanja di salah satu UMKM dalam acara Muslim Life Fair Yogyakarta di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Jumat (3/6/2022).
Foto: Fitria Nurochimah
Para pengunjung sedang berbelanja di salah satu UMKM dalam acara Muslim Life Fair Yogyakarta di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Jumat (3/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Yogyakarta menjadi kota kedua tempat diadakannya gelaran Muslim Life Fair setelah Jakarta. Acara ini  berlangsung selama tiga hari mulai 3-5 Juni 2022. Tujuan diadakannya gelaran ini adalah untuk memajukan roda perekonomian khususnya bagi masyarakat Yogyakarta.

Muslim Life Fair juga diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) setelah menghadapi pandemi Covid-19. Melalui acara ini, para pelaku usaha dapat kembali memasarkan produk-produk unggulannya agar lebih dikenal oleh masyarakat.

Terdapat 185 ekshibitor yang akan meramaikan gelaran Muslim Life Fair. Para ekshibitor ini terdiri dari pelaku UMKM produk halal dan pelaku ekonomi syariah.  Berbagai macam kebutuhan produk halal dan islami akan tersedia dalam acara ini, mulai dari fesyen, pendidikan Islam, komunitas Islam, halal travel, buku-buku Islam, dan kuliner yang halal, aman, serta sehat.

Ketua Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) Yogyakarta, Fery Atmaja mengatakan dari keseluruhan ekshibitor, 80 persennya merupakan ekshibitor asal Yogyakarta.

“Allhamdulillah booth-booth sudah terisi penuh. Sebagian besar dari kuliner dan fesyen sebagai produk unggulan mengingat Yogyakarta sebagai kota pariwisata. Namun, ada juga dari kategori lainnya, seperti Islami edukasi, komunitas, UMKM dari Masjid Jogokariyan, dan UMKM Yogya pada umumnya,” kata Fery dalam siaran pers, Jumat (3/6).

Salah satu pelaku UMKM asal Yogyakarta, Mitro menjelaskan adanya acara ini menjadi sarana untuk membangkitkan perekonomian khususnya bagi kaum Muslimin. Produk yang menjadi unggulannya adalah buku yang ditulis oleh Ustaz Ammi Nur Baits.

Mitro menambahkan ia juga terus melakukan inovasi produk. Saat ini tidak hanya buku yang ditawarkan melainkan ia juga menjual berbagai macam merchandise seperti kaus, jaket, dan hodie. Tidak ketinggalan, Mitro juga mulai merambah bidang kuliner. Ia menjual bakpia dan geplak sebagai makan khas Yogyakarta.

“Harapannya dengan acara ini, mudah-mudahan kita bisa bersatu dan kita sebagai kaum Muslimin bisa membangun perekonomian secara syar'i,” jelas Mitro.

Berbagai inovasi yang dilakukan oleh Mitro memberikan dampak yang positif. Salah satu pengunjung, Wardah mengatakan alasannya datang ke acara ini adalah karena tertarik dengan produk baru yang dimiliki oleh Mitro.

“Ini kan baru ngeluarin bakpia. Jadinya, ke sini buat nyobain,” kata Wardah.

Menurut Fery, ke depannya setelah agenda Muslim Life Fair Yogyakarta selesai, para pelaku UMKM akan terus dibina sehingga mereka dapat memasarkan produk-produknya secara daring. Ia juga menambahkan bahwa saat ini sedang berlangsung proses digitalisasi produk UMKM, salah satunya melalui aplikasi Muslimlifeshop.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement