Ahad 05 Jun 2022 18:13 WIB

Awas Penipuan Berkedok Promo KAI

Informasi resmi terkait promo dapat dipantau melalui website kai.id.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Logo PT KAI (Persero)
Foto: dok PT KAI
Logo PT KAI (Persero)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- KAI mengingatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan penipuan (scam/phishing) yang beredar di media-media sosial dan grup-grup percakapan. Sebagian besar menggunakan kedok program promo KAI.

Ada beberapa link penipuan seperti itu yang beredar. Antara lain menggunakan nama-nama website seperti Biscuit Fabrication, Conceptual Confide, Flame Staple, Clean Secredential, dan alamat-alamat atau nama-nama website lain.

Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto meningkatkan, agar masyarakat jangan klik link tersebut dan jangan pula mengikuti langkah yang disampaikan. Apalagi, sampai masyarakat memberikan data-data pribadi ke website tersebut.

"Kemudian, juga jangan menyebarluaskan link atau tautan mencurigakan tersebut," kata Supriyanto, Ahad (5/6/2022).

Supriyanto mengaku khawatir, dalam link tersebut terdapat malware, virus, atau scam dalam arti tindakan terencana yang bertujuan mencuri uang. Dengan cara mengakali, membohongi, menipu, dan mengambil data pribadi melalui virus.

"Diharapkan berhati-hati terhadap info dan promosi yang mengatasnamakan KAI. Informasi resmi terkait promo dapat dipantau melalui website kai.id atau media sosial KAI121," ujar Supriyanto.

Pada Mei 2022 lalu, KAI turut mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap informasi palsu terkait lowongan kerja dari PT KAI. Masyarakat turut diminta tidak ikut menyebarluaskan informasi palsu melalui grup-grup percakapan.

Penipuan berkedok lowongan kerja itu menjanjikan kemudahan masyarakat yang tertarik bekerja di PT KAI. Namun, dengan embel-embel seperti mengharuskan masyarakat yang mendaftar mengirim uang dengan jumlah tertentu ke mereka.

Untuk itu, di tengah tsunami informasi seperti hari ini yang menghadirkan begitu banyak layanan komunikasi, masyarakat semakin perlu meningkatkan kewaspadaan. Termasuk, untuk melakukan pengecekan kebenaran sebelum menyebarkan informasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement