Selasa 21 Jun 2022 21:57 WIB

Tim Gabungan di Sumenep Gencarkan Sosialisasi Cegah Penularan PMK

Sebelumnya petugas DKPP Pemkab Sumenep juga menemukan sebanyak 28 sapi sakit.

Tim Gabungan di Sumenep Gencarkan Sosialisasi Cegah Penularan PMK (ilustrasi).
Foto: dok. istimewa
Tim Gabungan di Sumenep Gencarkan Sosialisasi Cegah Penularan PMK (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUMENEP -- Tim gabungan yang terdiri atas unsur polisi, TNI, dan dokter hewan serta mantri kesehatan hewan dari Dinas Peternakan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terus menggencarkan sosialisasi tentang upaya mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada para peternak di wilayah itu.

Salah satunya, sosialisasi yang digelar Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil Kota Sumenep Serma Sugeng bersama anggota polisi dari Polsek Kota Sumenep dan petugas penyuluh kesehatan hewan Pemkab Sumenep di Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, Jawa Timur, Selasa (21/6/2022).

"Langkah ini kami lakukan, karena kasus sapi sakit dan diduga terserang wabah PMK semakin banyak dan telah menjadi perhatian pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPP) Pemkab Sumenep Arif Firmanto.

Selain bertugas melakukan sosialisasi tentang upaya mencegah penularan wabah PMK, tim gabungan ini juga melakukan penyemprotan disinfektan ke kandang sapi milik warga. Petugas ini mendatangi kandang-kandang sapi milik warga secara bergantian dan melakukan penyemprotan disinfektan.

Anggota Babinsa dari Koramil Kota Sumenep Serma Sugeng yang terlibat dalam tim gabungan itu menjelaskan, sapi-sapi yang diperiksa petugas semuanya dalam keadaan sehat. "Dari lima kandang sapi yang kami datangi tadi, semuanya sehat, dan tidak ada yang sakit. Tapi, kami melakukan penyemprotan disinfektan sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit sapi di kandang-kandang sapi milik warga yang kami datangi itu," katanya menjelaskan.

Sebelumnya, Kepala DKPP Pemkab Sumenep Arif Firmanto merilis, telah ditemukan sebanyak 17 sapi sakit dan bergejala seperti terserang wabah PMK, berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan hewan yang dilakukan oleh petugas lapangan. Sapi-sapi yang sakit itu ditemukan di Desa Mandala, Kecamatan Rubaru, sebanyak delapan ekor, di Desa Bilapora Rebba, Kecamatan Lenteng sebanyak lima ekor, dan di Desa Ketawang Karai, Kecamatan Ganding ditemukan sebanyak empat ekor.

DKPP Pemkab Sumenep terus melakukan pemantauan perkembangan sapi sakit bergejala seperti terserang wabah PMK itu, dan menugaskan petugas khusus untuk memantau perkembangan kondisi sapi sakit bergejala seperti PMK itu. "Temuan 17 sapi sakit itu merupakan tambahan. Sebab sebelumnya petugas DKPP Pemkab Sumenep juga menemukan sebanyak 28 sapi sakit di Kecamatan Saronggi dan juga bergejala seperti PMK," kata Arif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement