Senin 04 Jul 2022 04:39 WIB

Alumnus UMM Ungkap Lima Kiat Hadapi Persaingan Kerja

Para lulusan harus memiliki kemampuan mengatur emosi dan komunikasi dengan orang lain

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Alumnus UMM Ungkap Lima Kiat Hadapi Persaingan Kerja (ilustrasi).
Foto: Dok. Humas UMM
Alumnus UMM Ungkap Lima Kiat Hadapi Persaingan Kerja (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Persaingan dunia kerja sudah menunggu para sarjana baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Akan ada banyak tantangan yang siap ditaklukkan. 

Alumnus UMM Khabibullah Kanafie mengatakan, perlu adanya pengorbanan dan proses yang harus dilalui dalam mencapai mimpi. Ilmu yang didapat di UMM sebenarnya sudah lebih dari cukup. "Tinggal bagaimana para sarjana memanfaatkannya dengan baik," kata Senior Manager Operation dan Manufacturing Refenery PT Pertamina dalam siaran pers yang diterima Republika.

Baca Juga

Ia juga membeberkan sederet tips yang bisa dilakukan para lulusan untuk mempersiapkan masa depan. Pertama, para sarjana baru harus menentukan dan memiliki mimpi. Begitupun dengan pengetahuan dan memahami diri sendiri. 

Ketika ingin meraih mimpi, wisudawan harus tahu kapabilitas yang dimiliki, kemampuan serta prestasi yang sudah diraih. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sudah sampai mana portofolio para wisudawan bisa dijadikan modal menggapai masa depan. Dengan mengetahui diri sendiri dan cita-cita, maka akan memahami seberapa dekat upaya untuk menggapai impian yang diidamkan.

Kanafie juga mengungkapkan, modal apa saja yang perlu dimiliki seorang lulusan UMM agar bisa berkompetisi di dunia kerja. Hal ini bisa dimulai dengan kemampuan kognitif yakni bagaimana seseorang melihat masalah dan mengatasinya. Kemudian kompetensi teknis yakni bagaimana nilai akademik selama menjadi mahasiswa. 

Ketiga, para lulusan harus memiliki kemampuan mengatur emosi dan komunikasi dengan orang lain. Keempat, yakni harus memiliki nilai lainnya seperti kemampuan di luar jurusan atau dunia yang selama ini digeluti selama kuliah.

Selain dari keempat modal tersebut, para lulusan juga harus berani untuk mengambil tindakan. Kemudian juga harus terus mau menambah nilai pada diri masing-masing. "Jangan lupa juga untuk mendasari cita-cita dengan niat ibadah. Insya Allah jika usaha dan doa seimbang, impian akan mudah ada di genggaman,” jelasnya.

Sementara itu, Rektor UMM Fauzan  menilai, para sarjana akan mendapatkan tuntutan yang luar biasa tentang bagaimana mereka akan memasuki dunia yang tidak pasti. Kehadiran para lulusan juga telah ditunggu oleh masyarakat untuk menjadi seorang pemecah masalah.

“Saudara juga akan menjadi panutan dan tokoh di masyarakat. Maka jangan sia-siakan harapan mereka bagi saudara yang menjadi alumni UMM. Semoga saudara bisa menjadi manusia-manusia yang bermanfaat bagi negara, bangsa dan agama,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement