Senin 04 Jul 2022 21:45 WIB

JHF Wujudkan Indonesia Pusat Produsen Halal

Ada beberapa tantangan dalam pengembangan industri halal di Indonesia.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agung Sasongko
Kafeela yakni kumpulan empat designer muda Yogyakarta pecinta batik hadir dalam talkshow Jogja Halal Festival 2018.
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Kafeela yakni kumpulan empat designer muda Yogyakarta pecinta batik hadir dalam talkshow Jogja Halal Festival 2018.

IHRAM.CO.ID, BANTUL -- Penyelenggaraan Jogja Halal Fest #2 bakal digelar pada pada 3-6 November 2022 mendatang di Jogja Expo Center, Bantul, DIY.  Ketua Panitia Jogja Halal Fest #2, Sarwi Peni Wulandaru menjelaskan, JHF ini sejalan dengan upaya mewujudkan visi master plan ekonomi syariah Indonesia 2019-2024.

"Yaitu Indonesia yang mendiri, makmur, dan madani dengan menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka dunia, serta Indonesia menjadi pusat produsen halal dunia," katasaat Launching Jogja Halal Fest #2 di Grand Rohan Jogja Hotel, Bantul, DIY, Ahad (3/7/2022).

Baca Juga

Wulan menyebut, kedepan diharapkan produk-produk yang dikonsumsi masyarakat Indonesia merupakan produk dalam negeri. Dengan begitu, Indonesia juga diharapkan memiliki kemandirian dalam kegiatan ekonomi syariah menuju Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia.

Meski begitu, ia menilai ada beberapa tantangan dalam pengembangan industri halal di Indonesia. Seperti belum memadainya regulasi terkait industri halal, kurangnya literasi dan kesadaran masyarakat akan produk halal, serta interlinkage industri halal dan keuangan syariah yang masih rendah.

"Hal yang sangat mendesak saat ini perlunya aksi nyata untuk meningkatkan literasi tentang industri halal melalui kegiatan yang mudah dijangkau masyarakat seperti JHF," ujarnya.

Jogja Halal Fest, katanya, digelar juga sebagai upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19. Pelaksanaannya dilakukan dengan mendorong pergerakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Jogja Halal Fest digelar oleh Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY. Kegiatan ini dijalankan bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah dan juga institusi yang bergerak di industri halal.

Seperti Kadin DIY, PPHI DIY, HCY, Ikatan Saudagar Muslim Indonesia DIY dan Mukisi. Termasuk pejabat negara juga dijadwalkan akan mengisi acara ini nantinya.

Ratusan pelaku industri halal di DIY, nasional maupun internasional dilibatkan dalam kegiatan ini. Bertemunya pada pemangku kepentingan, kata Wulan, akan terjadi sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan dan aksi mendukung percepatan perkembangan halal di Indonesia.

"Terutama untuk mensukseskan rencana aksi Indonesia menjadi pusat produsen halal dunia," jelas Wulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement