REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengingatkan potensi terjadinya cuaca ekstrem hingga gelombang tinggi mencapai 3,5 meter di perairan Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam satu pekan ke depan. "Jadi masyarakat patut waspada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, termasuk gelombang tinggi bagi perahu nelayan dan kapal," kata prakirawan cuaca pada Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin Shaaimul Qadri di Banjarbaru, Rabu (20/7/2022).
Dia menjelaskan, cuaca kurang baik itu disebabkan sejumlah faktor, antara lain masih aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer skala global dan regional yang cukup signifikan. Dia menyebutkan, fenomena La Nina yang pada Bulan Juli ini diidentifikasi masih cukup aktif, meskipun dengan kategori lemah. Kemudian labilitas lokal yang kuat mendukung proses konvektif pada skala lokal, sehingga menyebabkan potensi pertumbuhan awan di wilayah Kalimantan Selatan.
"Bagi masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap dampak hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan jalanan licin dan tergenang, pohon tumbang dan sambaran petir," ujar Shaaimul.
Sedangkan untuk gelombang tinggi dipicu kecepatan angin yang cukup tinggi di wilayah perairan Kotabaru dan perairan selatan Kalimantan (Laut Jawa) mengakibatkan potensi gelombang tinggi mencapai 3,5 meter. Sementara untuk fenomena pasang surut air laut disebabkan oleh gaya gravitasi dari benda-benda langit, khususnya bulan dan matahari.
Shaaimul menyebut adanya gaya gravitasi bulan atau matahari terhadap massa air laut akan menimbulkan gelombang laut yang mengalami periode pasang maksimum mencapai 2,5 meter di muara Sungai Barito.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
