Selasa 26 Jul 2022 17:23 WIB

Khofifah Tekankan Dua Keterampilan Menyongsong Indonesia Emas 2045

Generasi muda harus bersiap menguasai keterampilan yang dibutuhkan di masa depan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dokumen
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya bekal keterampilan pemecahan masalah kompleks (complex problem solving) dan keterampilan sosial (social skill) bagi generasi muda dalam menyongsong seratus tahun Indonesia di 2045. Khofifah berpendapat, dari 10 keterampilan yang dibutuhkan di era industri 4.0, 5.0, dan 6.0 yang tertinggi adalah kedua keterampilan tersebut.

Menurutnya, sinergitas antara semua pihak juga menjadi hal vital dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Sebab, banyak sektor yang harus digerakkan untuk dapat memanfaatkan momentum yang ada.

Termasuk di dalamnya adalah lembaga-lembaga perguruan tinggi, media, dan masyarakat secara umum. "Untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, tentu semua sektor harus membangun sinergi, semua sektor harus membangun partnership, semua sektor harus membangun kolaborasi," ujarnya, Selasa (26/7/2022).

Dijelaskan, berdasarkan prediksi Pricewaterhouse Coopers, Indonesia diperkirakan akan menduduki peringkat ke-4 ekonomi terbesar dunia pada 2050. Peran perguruan tinggi selain untuk menyiapkan SDM yang siap memimpin pada Indonesia Emas 2045, harus pula menyiapkan SDM yang dapat mewujudkan proyeksi ekonomi terbesar seperti yang dilaporkan Pricewaterhouse Coopers (PwC).

"Di era digitalisasi sistem ini juga sangat penting peran perguruan tinggi untuk membangun ekosistem digital di Jawa Timur. Maka diharapkan agar ada sinergitas antara pemerintah dan universitas-universitas," ujar dia.

Khofifah menerangkan, sebelum mencapai peringkat ke-4, pada 2030 prediksi McKinsey Indonesia akan menduduki peringkat ke-7. Di mana, Indonesia tepat berada di bawah negara besar seperti Cina, Amerika, India, Jepang, Jerman, Rusia, serta Brazil.

Sedangkan UK dan Prancis berada di bawah Indonesia.  "Nanti saat 2050, di atas kita hanya akan ada Cina, India, dan Amerika. Negara lain seperti Brazil, Rusia, Meksiko, Jepang, Jerman, dan UK diperkirakan ada di bawah kita. Pertanyaannya, apakah kita sudah siap?" kata Khofifah.

Ia melanjutkan, dibutuhkan banyak reskilling untuk hal ini. Sebab, akan banyak sektor yang tenaga pekerjanya akan tergantikan oleh IT. Artinya, generasi muda sudah harus bersiap menguasai skill yang dibutuhkan di masa depan.

Ditegaskan, Indonesia Emas 2045 ini akan datang sebelum ekonomi besar di 2050. "Jadi saya harap kita bisa mengambil momentum dan mewujudkan proyeksi yang ada," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement