Senin 08 Aug 2022 14:21 WIB

Khofifah Ungkap Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Jatim

Pertumbuhan ekonomi itu didukung meningkatnya pendapatan dan daya beli masyarakat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dokumen
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kinerja perekonomian Jawa Timur pada triwulan II/2022 tercatat mengalami pertumbuhan mencapai 5,74 persen jika dibandingkan triwulan II l/2022 atau YoY. Kinerja perekonomian Jatim juga tumbuh mencapai 2,39 persen jika dibandingkan triwulan I/2022. 

Kinerja perekonomian Jatim tersebut tercatat sebagai kinerja perekonomian tertinggi di pulau Jawa bahkan diatas rata-rata nasional yang tercatat YoY sebesar 5,44 persen.  Pada periode yang sama, Provinsi Banten 5,70 persen, Jawa Barat 5,68 persen, Jawa Tengah 5,66 persen, DKI Jakarta 5,59 persen dan DIY 5,20 persen. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pertumbuhan tersebut di antaranya didukung mobilitas penduduk yang meningkat signifikan ditandai kenaikan impresif semua moda transportasi. 

"Peningkatan tingkat hunian kamar hotel serta kenaikan wisatawan mancanegara juga mendorong geliat ekonomi Jawa Timur yang luar biasa," kata Khofifah di Surabaya, Senin (8/8/2022).

 

Khofifah melanjutkan, pertumbuhan ekonomi Jatim juga didukung meningkatnya pendapatan dan daya beli masyarakat yang membuat aktivitas produksi meningkat secara ekspansif. Tumbuhnya kinerja perekonomian Jawa Timur disebutnya beriringan dengan realisasi investasi di periode yang sama yang mencapai Rp 29,9 triliun.

Pencapaian tersebut mengalami kenaikan dari triwulan II tahun 2021 (y-o-y) sebesar 69,2 persen. Angka ini sekaligus melebihi pertumbuhan investasi nasional sebesar 35,5 persen. 

Rinciannya, investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 11,3 triliun atau tumbuh 198,1 persen dari triwulan II tahun 2021 (y-o-y). Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 18,6 triliun dengan peningkatan 34,1 persen (y-oy). 

Dari capaian realisasi pada triwulan II diakumulasi dengan triwulan I, maka target investasi Jatim di tahun 2022 sebesar Rp 80  triliun (target RPJMD 2019-2024) telah terpenuhi sebesar 66,9 persen. 

Capaian realisasi investasi mengalami kenaikan sebesar 69,2 persen (YoY). Rinciannya, investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 11,3 triliun atau tumbuh 198,1 persen (YoY) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 18,6 triliun atau meningkat 34,1 persen (YoY). 

"Dari capaian realisasi pada triwulan II diakumulasi dengan triwulan I, maka target investasi Jatim di tahun 2022 sebesar Rp 80  triliun (target RPJMD 2019-2024) telah terpenuhi sebesar 66,9 persen," ujarnya.

Pada periode yang sama, kinerja Perekonomian Jawa Timur secara quarter to quarter (q-to-q)  tercatat tumbuh sebesar 2,39 persen dibanding triwulan I tahun 2022 . Kinerja tersebut juga tertinggi se-pulau Jawa. Pada periode yang sama, Jawa Barat 1,86 persen, Jawa Tengah 1,47 persen, DKI 1,05 persen, DIY 0,96 persen, dan Banten 0,95 persen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement