Selasa 16 Aug 2022 19:45 WIB

Ruas Gambira Yogyakarta Jadi Searah

Perubahan Jalan Gambiran menjadi searah.

Pemandangan Tugu Pal Putih saat senja di Yogyakarta, Selasa (9/8/2022). Kawasan Tugu Pal Putih menjadi salah satu primadona pengunjung menghabiskan saat senja. Tugu Pal Putih Merupakan bagian dalam sumbu filosofis Yogyakarta, sebuah jalan atau garis membentang lurus yang menghubungkan Tugu Pal Putih, Malioboro, Keraton Yogyakarta, dan Panggung Krapyak. Garis membentang lurus itu merupakan garis imajiner memiliki makna mendalam.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pemandangan Tugu Pal Putih saat senja di Yogyakarta, Selasa (9/8/2022). Kawasan Tugu Pal Putih menjadi salah satu primadona pengunjung menghabiskan saat senja. Tugu Pal Putih Merupakan bagian dalam sumbu filosofis Yogyakarta, sebuah jalan atau garis membentang lurus yang menghubungkan Tugu Pal Putih, Malioboro, Keraton Yogyakarta, dan Panggung Krapyak. Garis membentang lurus itu merupakan garis imajiner memiliki makna mendalam.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ruas Jalan Gambiran Yogyakarta akan diubah menjadi jalan searah dari utara ke selatan untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas, dengan mengurangi konflik pertemuan antar pengguna jalan sekaligus mengurai kepadatan di jalan tersebut yang kerap terjadi pagi dan sore hari.

"Rencananya, uji coba penerapan jalan searah ini akan kami mulai 30 Agustus, berlaku untuk semua jenis kendaraan tidak ada pengecualian," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto di Yogyakarta, Selasa (16/8/2022).

Baca Juga

Perubahan Jalan Gambiran dari dua arah menjadi searah tersebut hanya akan diberlakukan di ruas jalan sisi selatan atau dari simpang empat SPBU Gambiran hingga simpang tiga pertemuan dengan Jalan Pramuka.

Menurut Windarto, Jalan Gambiran yang memiliki lebar 4,5-5 meter tersebut memiliki indeks VCR atau perbandingan antara volume kendaraan dan kapasitas jalan sebesar 0,93 pada pagi dan sore hari atau hampir macet.

Selain itu, pertemuan arus lalu lintas di ujung selatan Jalan Gambiran dengan Jalan Pramuka juga dinilai rawan kecelakaan sehingga diperlukan perubahan manajemen lalu lintas untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan.

"Kami tidak mengubah Jalan Pramuka menjadi searah ke utara karena justru akan menimbulkan kepadatan di kedua ruas jalan. VCR di Jalan Gambiran tidak akan turun signifikan. Masih di kisaran 0,7 karena semua kendaraan akan masuk ke Gambiran yang tidak terlalu lebar," katanya.

Jika perubahan jalan searah hanya dilakukan di Jalan Gambiran, maka VCR di ruas jalan tersebut dapat turun menjadi 0,4 dan VCR di Jalan Pramuka pun masih cukup rendah yaitu 0,6.

Meskipun demikian, Windarto mengatakan, perubahan Jalan Gambiran menjadi searah hanya merupakan solusi jangka pendek untuk mengatasi kepadatan di ruas jalan tersebut.

"Solusi jangka panjangnya adalah memastikan setiap tempat usaha di sepanjang jalan tersebut memiliki ruang parkir yang memadai. Ada beberapa tempat usaha yang membutuhkan kendaraan berdimensi besar ada pula rumah makan yang selalu ramai dengan konsumen," katanya.

Perubahan Jalan Gambiran menjadi searah juga dinilai mampu mengurangi kepadatan di ruas Jalan Perintis Kemerdekaan terutama dari arah timur yang cukup panjang saat pagi hari.

"Kami akan sesuaikan durasi lampu lalu lintas di beberapa titik sehingga arus lalu lintas semakin lancar," katanya.

Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta memastikan sudah menyosialisasikan rencana perubahan Jalan Gambiran menjadi searah kepada warga di kawasan tersebut.

"Warga di sepanjang ruas jalan menerima karena masih ada jalan lain yang bisa menjadi alternatif menuju ke utara," katanya.

Intensitas sosialisasi nantinya akan terus ditingkatkan menjelang penerapan uji coba jalan searah dengan pemasangan spanduk dan penyebaran informasi melalui berbagai media.

"Rambu pun sudah kami siapkan dan segera dipasang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement