Rabu 17 Aug 2022 15:54 WIB

Sleman Terus Tingkatkan Pencegahan Kasus Stunting

Kegiatan rembuk stunting turut menggelar diskusi secara langsung.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah ibu menyuapi anaknya dengan makanan yang didapat dari program Gerakan Masyarakat Peduli Anak Stunting (ilustrasi)
Foto: Antara/Didik Suhartono
Sejumlah ibu menyuapi anaknya dengan makanan yang didapat dari program Gerakan Masyarakat Peduli Anak Stunting (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman, DIY, melakukan diseminasi rembuk stunting. Kegiatan ini merupakan salah satu dari langkah-langkah yang dilakukan Pemkab Sleman dalam rangka mendukung program-program percepatan penurunan stunting.

Kegiatan diikuti perwakilan-perwakilan OPD. Dimaksudkan untuk mengidentifikasi penyebab kasus stunting dan mencegah terjadinya kasus-kasus serupa pada masa mendatang. Karenanya, kegiatan ini memang harus dilaksanakan.

Apalagi, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengatakan, Pemkab Sleman memiliki kewajiban untuk meneruskan program nasional yang jadi arahan pemerintah pusat. Karenanya, sudah merupakan kewajiban daerah untuk meneruskan program nasional.

"Salah satu program prioritas pemerintah yaitu percepatan penurunan stunting," kata Danang. Ia menekankan, Pemkab Sleman berkomitmen untuk mendukung program-program pemerintah dalam mencapai target penurunan prevalensi stunting.

Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2021 mencapai 24,4 persen. Sedangkan, lanjut Danang, Kabupaten Sleman saat ini telah berada di angka 16 persen, yang mana capaian tersebut lebih baik dibandingkan persentase nasional.

Meski begitu, capaian ini tidak menghentikan upaya-upaya Sleman. Artinya, Danang menegaskan, Pemkab Sleman akan tetap melakukan program-program percepatan penurunan stunting.

Antara lain melalui inovasi Pencegahan Rawan Stunting Hilangkan Gizi Buruk Tingkatkan Ekonomi Rakyat (Pecah Ranting). "Inovasi ini didukung dengan upaya-upaya yang komprehensif dengan adanya regulasi, sasaran, anggaran dan tim-tim yang lintas sektor," ujarnya.

Dalam kegiatan rembuk stunting ini turut dilaksanakan diskusi secara langsung. Adapun narasumber lain dalam kegiatan tersebut yaitu perwakilan dari Dinas Kesehatan Sleman dan perwakilan dari Bappeda Sleman.

Pada awal Agustus 2022 lalu, Pemkab Slemantelah meraih penghargaan atas upaya-upaya yang dilakukan dalam penurunan angka stunting pada 2021. Penghargaan itu diberikan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement